PENGARUH PEMBERIAN KEONG
TERHADAP PRODUKSI TELUR BEBEK
KARYA ILMIAH
PENULIS : HALIMA PUTRI NOVALINA
NIM : A1C 409041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................
Daftar Gambar .........................................................................................
Daftar Tabel ............................................................................................
I. Pendahuluan ......................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
1.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................
1.4 Tujuan ..........................................................................................
1.5 Manfaat .........................................................................................
II. Kajian Pustaka ....................................................................................
III. Metode Penelitian ...............................................................................
3.1 Alat dan Bahan ..............................................................................
3.2 Prosedur ........................................................................................
IV. Hasil dan Pembahasan ........................................................................
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................
4.2 Pembahasan Hasil ..........................................................................
V. Penutup .............................................................................................
Kesimpulan .......................................................................................
Saran ................................................................................................
Daftar Rujukan ........................................................................................
Lampiran ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sampel Bebek ........................................................................
Gambar 2. Keong yang belum dihancurkan ...............................................
Gambar 3. Keong yang telah dihancurkan .................................................
Gambar 4. Telur Bebek hasil produksi ......................................................
Gambar 5. Hasil produksi telur bebek yang diberi keong ............................
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Produksi Telur Bebek ...................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini semakin banyak industri, pertokoan,restauran, dan berbagai rumah makan yang menghasilkan berbagai barang yang digunakan untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari. Selain menghasilkan barang-barang tersebut, tempat- tempat tersebut juga menghasilkan berbagai zat sisa berupa limbah. Jika limbah tidak segera di daur ulang bisa merusak lingkungan hidup manusia. Selain itu juga banyak rumah dan restauran yang membuang zat sisa olahan makanan dari tempat tersebut tanpa memikirkan bagaimana cara memanfaatkannya kembali akibatnya sisa-sisa olahan terbengkalai seperti sampah yang sangat menjijikkan dan tidak memiliki nilai jual lagi.
Limbah ialah sisa proses produksi; bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama di pembuangan atau pemakaian.(KBBI: 672). Limbah ini ternyata masih bisa dimanfaatkan apabila manusia mau berfikir dan berlakun kreatif dalam mengolah dan memanfaatkannya kembali.
Begitu juga dengan masalah limbah perikanan yang mejadi masalah dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya seperti keong atau bekicot yang terdapat di daerah sawah-sawah atau rawa-rawa. Keong dan bekicot ini bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak bebek. Karena keong dan bekicot ini mengandung protein yang cukup tinggi.
Selain masalah limbah, masalah utama dalam peningkatan kualitas ternak bebek adalah penyediaan pakan bebek yang terbuat dari bahan kimia yang dikhawatirkan bisa merusak lingkungan dan juga harganya yang lumayan tinggi membuat para peternak bebek harus memutar otak dalam memberi pakan ternak mereka. Maka salah satu alternatif bagi pakan ternak bebek adalah memanfaatkan bahan-bahan pakan alami yang dapat diperoleh dengan mudah dan dengan harga yang terjangkau bagi peternak bebek.
Salah satu alternatif dalam pemberian pakan pada ternak bebek tersebut adalah diberi keong dan bekicot. Keong bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani yang dimanfaatkan dalam pakan bebek. Hasil dari pemberian keong ini sangat efisien dan memiliki kualitas yang tinggi yaitu bertambahnya kandungan protein pada bebek tersebut selain itu yang paling menarik adalah hasil telur dari bebek yang diberi pakan tersebut adalah warna merah pada kuning telur bebek dan berprotein tinggi, warna merah tersebut bisa menambah nafsu makan para penikmatnya karena warnanya yang unik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pengaruh pemberian keong terhadap produksi telur bebek ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pemberian keong terhadap produksi telur bebek?
2. Bagaimana hasil produksi produksi telur pada bebek setelah pemberian keong?
1.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keong dapat meningkatkan produksi telur bebek.
2. Setelah pemberian keong, produksi telur bebek akan bertambah dan memiliki kualitas yang baik.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pengaruh pemberian keong terhadap produksi telur bebek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh pemberian keong terhadap produksi telur bebek.
2. Memberikan alternatif pakan bebek.
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian tentang pengaruh pemberian keong terhadap produksi telur bebek adalah :
1. Menambah wawasan masyarakat tentang manfaat keong.
2. Membantu peternak bebek memberikan alternatif pakan bebek.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut. Bebek terkadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan, serangga, amfibi kecil, cacing, dan moluska kecil. Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di kedalaman air. Untuk memudahkan mereka dalam menyelam, kedua jenis bebek tersebut memIliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit untuk terbang.
Bebek dari subfamili Anatinae tidak mampu menyelam jauh. Mereka hanya menyaring makanan dari perairan yang mampu mereka jangkau. Jika menyelam, mereka tidak dapat menyelam sejauh bebek penyelam. Untuk memudahkan penyaringan, mereka memiliki paruh pipih dan lebar serta mengandung lamellae. Beberapa spesies seperti smew, goosander, dan merganser memiliki kemampuan untuk menelan ikan besar.
Peran Pakan Dedak/ Katul Dalam Beternak Bebek
Bebek atau Itik merupakan jenis unggas yang paling mudah perawatannya, artinya jenis pakannya sangatlah fleksibel, diberi makan apapun pokoknya jenis makanan yang tidak basi, mereka mau saja. Bebek atau itik ini juga tidak gampang mati jika terserang penyakit atau virus unggas. Tetapi populasi itik/ bebek tidaklah sebanyak populasi jenis unggas lainnya, terutama jika dibandingkan dengan ayam, padahal dari sisi telur, daging dan tingkat kematian bebek lebih unggul daripada ayam. Dan jarang dari peternak yang mengembangkan ternak itik secara intensif, kebanyakan dari peternak melakukannya secara tradisional, dan sangat beda dengan itik/bebek. Adapun macam jenis pakan yang bisa diberikan ke bebek sangatlah bervariasi. Misalnya saja, bebek bisa diberi makan dedak, nasi kering, ampas ketela, ampas tahu, roti kedaluwarsa, jagung, dsb yang pada dasarnya untuk pemenuhan karbohidrat atau makanan utama dari bebek. Sedangkan untuk kebutuhan protein, bebek bisa diberi makan dari mulai jenis ikan- ikanan, ataupun jenis olahan ikan (tepung ikan), keong mas, kerang, kepala udang, kremis, kupang, kepiting, ataupun jenis pakan konsentrat dari pabrik. Semua itu memberikan variasi terhadap ransum dari itik. Lantas kenapa dedak? Jawabannya adalah sederhana. Peran dedak sangatlah penting, terutama untuk bebek petelur, meskipun untuk bebek pedaging/ potong peran tersebut juga tidak kalah pentingnya. Peran tersebut adalah bahwa dedak atau katul berguna untuk menambah nafsu makan dari itik, ini sangat penting terhadap keberlangsungan produksi telur setiap hari. Kenapa demikian? Karena jika nafsu makan itik bagus, maka itik akan cenderung gemuk, dari sini bisa memberikan kontribusi terhadap produktifitas telur. Sebaliknya jika tanpa dedak, sehingga nafsu makan berkurang, menjadikan ternak kurus, hasil akhirnya tentu menurunkan produktifitas telur. Oleh sebab itu, maka jika kita dapati dalam suatu daerah terdapat makanan utama untuk itik, taruhlah roti kedaluwarsa dalam jumlah besar dan murah, maka sebaiknya tetap diberikan campuran dedak/katul paling tidak 25% dari seluruh ransum yang diberikan kepada ternak. Diharapkan campuran dedak terhadap ternak dapat menjaga nafsu makan ternak, sehingga keberlangsungan usaha tetap bertahan dan diharapkan maju
Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak padi, jagung, menu, tepung singkong, polar, nasi kering, roti afkir dan mie afkir. Namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk kering, tetapi agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum diberikan pada itik. Sebagai contoh, perendaman diperlukan jika itik diberi nasi kering, sehingga nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh itik.
Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya.
Keong emas baik digunakan untuk campuran pakan itik karna hewan air ini mengandung banyak protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunan produksi ternak karna di dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak. Oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong emas yang telah direbus, karna zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menit.
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Keong atau bekicot hidup
2. Dedak/ katul
3. Ember plastik
4. Air
5. Kayu untuk pengaduk
6. Nasi kering yang telah direndam terlebih dahulu
3.2 Prosedur
1. Keong atau bekicot dihancurkan terlebih dahulu.
2. Masukkan dedak/ katul dan nasi kering ke dalam ember plastik.
3. Tambahkan air, kemudian aduk rata dengan kayu.
4. Masukkan keong yang telah dihancurkan. Aduk kembali sampai rata.
5. Berikan pakan tersebut pada bebek secara rutin.
6. Setiap pagi hitung jumlah telur bebek dan amati kualitasnya.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa produksi telur bebek semakin meningkat dan kualitasnya pun semakin bagus setelah pemberian keong. Penelitian ini dilakukan pada jumlah bebek 5 lusin atau 60 ekor bebek. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Hari Jumlah Telur Bebek (Butir) Massa Pakan (gr)
1. Hari I 30 butir 4750 gr
2. Hari II 34 butir 4800 gr
3. Hari III 35 butir 4900 gr
4. Hari IV 38 butir 5125 gr
5. Hari V 40 butir 5250 gr
6. Hari VI 43 butir 5400 gr
7. Hari VII 45 butir 5500 gr
Tabel 1. Produksi Telur Bebek
4.2 Pembahasan
Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada produksi telur itik. Itik petelur membutuhkan pakan sebanyak 160 gr/ekor/hr. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan konsentrat untuk itik dengan kandungan nutrisi yang cukup. Namun untuk efisiensi biaya, pakan konsentrat ini dapat dicampur dengan dedak halus dengan komposisi campuran harus yang sesuai terutama untuk kadar protein yang dibutuhkan.
Usahakan mencampur pakan seminggu sekali dengan benar-benar merata dan seragam. Mencampur pakan tiap hari akan memperbesar kemungkinan perubahan komposisi dan keseragaman pakan. Bila ada perubahan campuran pakan, hendaklah perubahan tersebut dilakukan dengan cara bertahap sebelum pakan terdahulu habis. Faktor peternak bebek mengunakan kepala udang dan kupang sebagai pakan ternak bebek adalah upaya untuk mengurangi biaya pemberian makanan terhadap bebek. Selain itu untuk memberikan kualitas makanan yang baik dan memberikan tambahan protein untuk bebek. Hal ini dilakukan peternak bebek sebagai alternatif makanan bebek selain makanan yang sudah jadi dari pabrik. Sehingga biaya yang dikeluarkan semakin berkurang. Mengingat harga makanan kemasan yang berasal dari pabrik harganya sangat tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan konsentrat. Sedangkan untuk menambah itik dengan kandungan nutrisi yang cukup, sebaiknya ditambah keong atau bekicot.. Karena keong dan bekicot ini bermanfaat untuk menambah protein terhadap bebek, maupun hasil dari peternakan bebek itu sendiri. Keong dan bekicot pun dapat menjadi suatu alternatif pakan ternak yang murah karena di dapat dari sawah-sawah atau pun di rawa-rawa.
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan
1. Keong dapat mempengaruhi jumlah produksi telur bebek karena mengandung protein yang tinggi.
2. Setelah pemberian keong, jumlah produksi telur bebek mengalami peningkatan dan kualitasnya pun lebih baik.
3. Keong merupakan pakan alternatif untuk bebek yang mudah didapatkan dan dengan harga yang terjangkau pula.
Saran
1. Sebaiknya keong dihancurkan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan dedak atau nasi kering.
2. Jangan membuat bebek stres. Karena itu juga dapat mempengaruhi produksi telurnya.
DAFTAR RUJUKAN
Murtidjo. 1995. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasyaf, M, 1993. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius.
Sinurat, A. P.2000. Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik. Balai Penelitian Ternak Ciawi.
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.sasak.org/univ-ks/52-pertanian/790-kiat-menghindari- penurunan-produksi-telur itik-akibat-stress.html
LAMPIRAN
Gambar 1. Sampel Bebek
Gambar 2. Keong yang belum dihancurkan
Gambar 3. Keong yang telah dihancurkan
Gambar 4. Telur Bebek hasil produksi
Gambar 5. Hasil telur bebek yang diberi keong
Berapa persent pemakean keong nya/ komposisi pakan pake keong apa aja? Mks
BalasHapus