Jumat, 11 Februari 2011

Laporan Fisiologi Tumbuhan "Menentukan Lokus Pada Tumbuhan"

MENENTUKAN LOKUS TUMBUH PADA TUMBUHAN
I.PENDAHULUAN
TUJUAN:
1. Menentukan letak daerah perpanjangan sel pada akar.
2. Menentukan letak daerah perpanjangan sel pada tunas.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM:
HARI :Rabu
TANGAL :24 Oktober 2007
TEMPAT :Lab.Dasar UNJA lantai II
LANDASAN TEORI

Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam ukuran yang bersifat irreversible. Karna bersifat multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalm voume tetapi juga pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya proto plasma, dan tinggkat kerumitan.Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel.
Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apical dari tunas akar.Pada rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku atau nodus. Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringan cambium.
Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.
(Fahn.A.1992 Hal :1)
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu species.Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,tergantung pada tersedianya merisitem,hasil asimilasi,hormone dan substansi pertumbuhan lainnya,serta lingkungan yang mendukung.
Secara empiris,pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X lingkungan (internal dan eksternal).
Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di defenisikan.Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel.Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik.Proses differensiasi seringkali dianggap pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai factor eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic) Dikelompokkan sebagai berikut:

Faktor Eksternal :
1.Iklim:Cahaya,temperature,air,panjang hari,angina dan gas.

2.Edafatik (tanah):tekstur,struktur,bahan organic,dan kapasitas pertukaran kation.

3.Biologis:Gulma,serangga,organisme penyebab penyakit,nematode,macam-macam tipe herbivore, dan mikro organisme tanah.

Faktor internal:
1.Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.
2.Laju fotosintesis.
3.Respirasi
4.Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya.
5.Pembagian hasil asimilasi N.
6.Tipe dan letak merisitem.
7.Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.
8.Aktivitas enzim.
9.Pengaruh langsung gen ( Heterosis,epistasi ).
10.Differensiasi.
Alometri dari pertumbuhan ujung dan pertumbuhan akar, biasanya sebagai rasio pucuk akar,yang mempunyai kepentingan fisiologis,karena dapat menggambarkansalah satu tipe toleransi terhadap kekeringan.Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan ujung dan akar,mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan ujung. Pertumbuhan ujung lebih di galakkan apabila tersedia N dan banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila factor N dan air ini terbatas.Akar adalah yang pertama mencapai air, n dan factor-faktor lainnya. Pucuk adalah yang pertama mencapai cahaya,co2 dan factor iklim.
Analisis pertumbuhan tanaman dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi hal-hal berikut ;
1. Laju pertumbuhan relative mutlak.
2. Laju satuan daun atau luju asimilasi bersih.
3. Rasio luas daun.
4. Luas daun khusus .
5. Berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan.

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang merisitem ujung,sedang lebar yang lebih dari pada perbesaran sel-sel ujung merupakan hasil dari merisitem lateral atau pembentukan cambium, yang memulai pertumbuahan sekunder dari merisitem cambium. Pertumbuhan panjang dan lingkaran akar pada pucuk. Walau demikian pertumbuhan lateral tidak analog, karma percabangan akar mincul dari lingkaran tepi yang jauh di dalam jaringan tua atau jaringan yang berdifferensiasi, suatu morfogenesis yang jeles berbeda dari percabangan pada pucuk yang munculnya dari ujung dan asalnya dari permukaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribisi akar:
1. Genotip
2. Persaingan tanaman.
3. Penghilangan daun.
4. Atmosfer tanah.
5. pH tanah
6. Temperatur tanah.
7. Kesuburan tanah.
8. Air.
9. Daya mekanik dan fisik

(P.Garner,Franklin.1991 Hal:247-355)

Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,yang tejadi karma baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan. Proses-proses pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur langsung oleh hubungan antara volume dan luas permukaannya.
(Harjadi,Sri Setyati.1979 Hal: 91)

Pertumbuhan primer untuk memperpanjang sumbu tubuh dan perkembangan sekunder adalah untuk meningkatkan diameter sumbu.
Pertumbuhan sekunder dalan akar akan terjadi penebalan sekunder kambiumnya besal dari benang-benangmerisitem dalam jaringan prokambium atau jaringan perenkimatisyang terletak pada kelompok-kelompok floem primer dan pusat stele.
(Heddy,Suasono.1987 Hal:75-86)

II.CARA KERJA
ALAT DAN BAHAN
BAHAN:
1.Akuades
2.Tinta cina
ALAT:
1.Kertas saring.
2.Kertas millimeter.
3.Lempeng Kaca.
4.Gelas Piala 600 ml.
5.Cawan Petri,
6.KAret gelang.
7.Penggaris.

CARA KERJA:
A.PERCOBAAN DAERAH TUMBUH PADA AKAR
1. Lempeng kaca yang telah di balut kertas saring dan di basahi dengan akuadest disiapkan .
2. Disiapkan gelas piala yang didalamnya telah diisi dengan kapas yang basah.
3. Memilih 3 kecambah yang berakar lurus dan panjangnya minimal 2 cm.
4. Memberi tanda 1 mm tiap interval,dimulai dari ujung akar.
5. Sebagai control 3 kecambah lain di beri tanda I garis pada 10 mm dari ujung akar.
6. Kecambah yang telah diberi tanda di letakkan pada lempeng kaca yang telah dibasahi.
7. Masukkan kedalam gelas piala yang sudah di siapkan.
8. Setelah 48 jam, ukur jarak interval pada masing-masing akar yang ditandai. Menentukuan panjang rata-rata dari interval 0-9. Ukur pula panjang tanaman control.
9. Buat grafik yang menyatakan hubungan panjang rata-rata dengan nomor interval.

B.PERCOBAAN DAERAH TUMBUH PADA BATANG
1. Menyiapkan pot berisi 5 kecambah, yang telah ditumbuhkan ditempat gelap selama 5 hari
2. Memberi tanda pada epikotil dengan tinta,panjang tiap interval 2 mm . Tiap kecambah beri tanda 10 garis.
3. Membuat 5 buah sebagai control,beri garis tunggal yaitu 20 mm dari ujung batang.
4. Dipelihara di tempat gelap.
5. Setelah 48 jam jarak intervalnya di ukur. Begitu juga dengan kontrolnya.Kemudian buat grafik hubungan antara panjang rata-rata tiap interval dan nomor interval.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL
PERTUMBUHAN AKAR
1.Parlakuan pada akar
No.Interval Panjang interval Panjang rata-rata tiap interval
Tanaman Ke
1 2 3
1 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm
2 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm
3 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm
4 1 mm 3 mm 1 mm 1,6 mm
5 1 mm 2 mm 5 mm 2,6 mm
6 4 mm 3 mm 7 mm 4,6 mm
7 3 mm 3 mm 4 mm 2,5 mm
8 6 mm 4 mm 5 mm 5 mm
9 8 mm 7 mm 6 mm 7 mm


2.Kontrol
Tunbuhan Ke Panjang Awal Panjang Akhir
1 2,4 cm 2,6 cm
2 5,5 cm 5,6 cm
3 5,1 cm 5,2 cm


Panjang Rata-rata akar : 8,76 mm
Panjang rata-rata control : 4,46 mm


PERTUMBUHAN TUNAS BATANG
1.Perlakuan Pada Tunas Batang
No.Interval Panjang Interval (mm)
Tanaman ke Panjang rata-rata interval
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 1 1 1 1,4
3 2 2 1 1 1 1,4
4 2 2 1 1 1 1,4
5 2 2 1 1 2 1,6
6 2 2 1 1 2 1,6
7 3 3 1 1 2 2
8 3 1 1 1 2 1,6
9 3 3 1 1 3 2,2
10 3 3 1 1 3 2,2
11 3 4 1 1 3 3
12 3 2 1 1 3 2
13 5 1 1 1 3 2,2
14 1 1,3 1 1 6 2,06
15 1 100 1 1 7 22
16 1 3 1 1 8 2,6
17 2 2 1 1 6 2,4
18 1 1 1 1 5 1,8
19 5 2 890 700 3 320




2.Kontrol
Tunbuhan Ke Panjang Awal Panjang Akhir
1 2,2 cm 15,5 cm
2 3,1 cm 12 cm
3 4,2 cm 13,7 cm
4 4,2 cm 12,3 cm
5 3,6 cm 13,6 cm


Panjang rata-rata tunas batang :74,892 cm
Panjang rata-rata control : 13,42cm


B.PEMBAHASAN
Dari data hasil praktikum diatas dapat kita ketahui bahwa,pada pertumbuhan pucuk dan akar mengalami pertambahan panjang, baik pada control maupun pada perlakuannya. Umumnya yang mengalami pertumbuhan panjang adalan tumbuhan yang berda pada garis mimimeter pada ujung akhir,Hal ini sesuai dengan literature yang mengatakan bahwa pertambahan panjang dan pembelan sel umumnya rerjadi pada sel yang muda yang berada pada ujung organ tumbuhan. Karna pada ujung organlah umumnya sel-sel muda yang aktif membelah dapat di temukan.
Dalam praktikum didapat hasil, rata-rata pertumbuhan dan pertambahan panjang yang paling besar pada percobaan “Pertumbuhan Akar” adalah pada millimeter ke 9 (sembilan ) atau millimeter terakhir, yang disebabkan karena masih banyaknya sel-sel yang aktif membelah pada millimeter tebsebut. Namun pada control didapat hasil bahwa daerah yang mengalami pertambahan panjang paling banyak adalah pada tanaman nomor uji 1. Hal ini dapat disebakan karma factor-faktor eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan akar.
Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai factor eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic) Dikelompokkan sebagai berikut:

Faktor Eksternal :
1.Iklim:Cahaya,temperature,air,panjang hari,angina dan gas.

2.Edafatik (tanah):tekstur,struktur,bahan organic,dan kapasitas pertukaran kation.

3.Biologis:Gulma,serangga,organisme penyebab penyakit,nematode,macam-macam tipe herbivore, dan mikro organisme tanah.

Faktor internal:
1.Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.
2.Laju fotosintesis.
3.Respirasi
4.Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya.
5.Pembagian hasil asimilasi N.
6.Tipe dan letak merisitem.
7.Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.
8.Aktivitas enzim.
9.Pengaruh langsung gen ( Heterosis,epistasi ).
10.Differensiasi.

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang merisitem ujung,sedang lebar yang lebih dari pada perbesaran sel-sel ujung merupakan hasil dari merisitem lateral atau pembentukan cambium, yang memulai pertumbuahan sekunder dari merisitem cambium. Pertumbuhan panjang dan lingkaran akar pada pucuk. Walau demikian pertumbuhan lateral tidak analog, karma percabangan akar mincul dari lingkaran tepi yang jauh di dalam jaringan tua atau jaringan yang berdifferensiasi, suatu morfogenesis yang jeles berbeda dari percabangan pada pucuk yang munculnya dari ujung dan asalnya dari permukaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribisi akar:
• Genotip
• Persaingan tanaman.
• Penghilangan daun.
• Atmosfer tanah.
• pH tanah
• Temperatur tanah.
• Kesuburan tanah.
• Air.
• Daya mekanik dan fisik

(P.Garner,Franklin.1991 Hal:247-355)

Pada pertumbuhan pucuk, Pertambahan panjang yang paling banyak umumnya terjadi pada millimeter ke 19 dengan indeks rata-rat pertambahan panjang 320mm atau 3,2 Cm. Hal ini disabakan karena pertambahan panjang dan pembelan sel umumnya rerjadi pada sel yang muda yang berada pada ujung organ tumbuhan. Karna pada ujung organlah umumnya sel-sel muda yang aktif membelah dapat di temukan. Namun pada control didapat hasil bahwa daerah yang mengalami pertambahan panjang paling banyak adalah pada tanaman nomor uji 1. Hal ini dapat disebakan karma factor-faktor eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tunas.

Pertumbuhan dapat di defenisikan sebagai pembelahan dan pembesaran sel, tetapi defenisi yang paling umum dipakai adalah pertambahan berat kering yang juga mliputi differensiasi. Pertumbuhan merupakan akibat adanya interaksi akibat berbagai factor internal perangsang pertumbuhan dan unsure-unsur iklim, tanah, dan biologis dari lingkungan.
Sutau pembelahan factor pertumbuhn mengakibatkan terjadinya pengurangan pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa teori yang berhubungan dengan pengaruh pembatas itu dinyatakan, dimulai oleh Liebig pada tahun 1862.
Letar pertumbuhan adalah pada merisitem unung, lateral, daninterkalar. Pertumbuhan ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang,pertumbuhan lateral menghasilkan pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di merisitem inters scalar, memerlukan tambahan sumber hormone pertumbuhan dan mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang rendah.
Pertumbuhan akar yamg kuat lazimnya diperlukan untuk kekuatan dan pertumbuhan pucuk pada umumnya. Apabila akar mengalami kerusakan karena gangguan secara biologis, fisik, atau mekanis, maka pertumbuhan pucuk juga akan kurang berfungsi.
Perpanjang akar merupakan hasil dari perpanjangan sel-sel ujung, sedangkan lebar yang lebih dari pada pembesaran sel-sel ujung merupakan hasil dari pembelahan merisitem lateral atau pembentukan cambium.Pertumbuhan dan lingkaran akar umumnya beranaligi dengan petumbuhan panjang dan lingkar pad pucuk.
Merisitem ujung akar berbeda dengan merisitem ujung pucuk karena merisitem ujung akar relative rendah kandungan DNA,RNA, dan aktifasi miosisnya.Apabila terjadi perusakan atau pemutusan merisitem ujung akar, pusat ekuiesenmembentuk lagi merisitem yang baru dan mengembalikan kategori geotropiknyadalam waktu 36 jam pada temperature yang menguntungkan. Pelebaran akar dan pembentukan tudung akar baru kemedian dapat berlangsung seperti sebelumnya.
(P.Garner,Franklin.1991 Hal:340-355)
Dari literatur diatas dapat diketahui bahwa adanya pertambahan panjang dan lebar suatu organ tumbuhan adalah dikarnakan pembelahn,pertambahan dan perbesaran sel. Dalam praktikum yang ter jadi, pertambahan panjang relative banyak terjadi pada ujung garis millimeter. Karna di sana masih banyak terdapat sel-sel yang aktif membelah.




JAWABAN PERTANYAAN
1.Pada daerah manakah perpanjangan akar tejadi? Tunjukkan dengan gambar morfologi kecambah)
Jawab:
Pada daerah millimeter terakhir (Milimeter 9) dengan indeks rata-rata pertumbuhan 7mm.
Gambar:






2.Apakah pemberian tanda berpengaruh pada pertumbuhan akar?Jelaskan
Jawab:
Tidak,karna pembertian tanda digunakan hanya untuk mengetahui pada milimeterk ke berepa pertumbuhan maksimum terjadi.

3.Pada daerah manakah perpanjangan tunas batang tejadi? Tunjukkan dengan gambar morfologi kecambah)
Jawab:
Pada millimeter terakhir atau millimeter ke 19 dengan rata-rata indeks pertumbuhan 320mm atau 3,2 cm.
Gambar:




4. Apakah pemberian tanda berpengaruh pada pertumbuhan akar?Jelaskan
Jawab:
Tidak,karna pembertian tanda digunakan hanya untuk mengetahui pada milimeterk ke berepa pertumbuhan maksimum terjadi
IV.PENUTUP
KESIMPULAN
1. Letak pertumbuhan sel pada akar adalah pada millimeter terakhir atau ujung akar,karna
disini banyak terdapat sel-sel muda yang masih aktif membelah. Hal ini dibuktikan pada hasil praktikum yang menunjukan angka rata-rata tertinggi pada interval terakhir dengan besar rata-rata pertumbuhan panjang 7mm.

2. Letak pertumbuhan sel pada batang adalah pada millimeter terakhir atau ujung batang,Karna disini banyak terdapat sel-sel muda yang masih aktif membelah. Hal ini dibuktikan pada hasil praktikum yang menunjukan angka rata-rata tertinggi pada interval terakhir dengan besar rata-rata pertumbuhan panjang 320 mm atau 3,2 cm.





















LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN II













OLEH
RITA YULIZA
A1C405070
BIOLOGI B 2005












PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2007


DAFTAR PUSTAKA

Fahn,A.1992.Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3.UGM university:Yogyakarta

Fanklin.P.Garner.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press: Jakarta

Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta

Heddy,Suasono.1987.Biologi Pertanian.Rajawali Press : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar