I.PENDAHULUAN
TUJUAN : Melakukan pegujian lewat test X2 (Chi-square test) untuk mengetahui apakah hasil yang didapat bisa dianggap baik atau tidak
LANDASAN TEORI
Mendel melakukan eksperimen dengan menanam tanaman kacang ercis (Pisum sativum) yang memiliki dua sifat beda. Mula-mula tanaman galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning disilangkan dengan tanaman galur murni yang memiliki biji kisut warna hijau. Oleh kerena sifat bulat dan kuning dominan terhadap sifat kisut dan hijau, maka F1 seluruhnya berupa tanaman yang berbiji bulat dengan warna kuning. Biji dari tanaman F1 ini kemudian ditanam lagi dan tanaman-tanaman yang tumbuh dibiarkan penyerbukan sesamanya untuk memperoleh keturunan F2. Hasil yang didapatkan dari persilangan ini adalah 9:3:3:1 (Suriyo.1996)
Pada manusia diketahui bahwa rambut keriting adalah dominan terhadap rambut yang lurus. Sebagai contoh seorang pria berambut keriting heterozigot menikah dengan wanita yang juga keriting heterozigot. Apabila mereka mempunyai anak, berapakah kemungkinan anaknya berambut lurus? Dengan hokum Mendel dapat dihitung bahwa kemingkinannya 1:4. Apabila mereka mempunyai tiga anak dan semuanya berambut lurus, apakah ini berarti anak itu adalah hasil dari luar pernikahan? Tentu saja tidak, karna hokum Mendel hanya memberikan proporsi gen saja tetapi tidak menentukan alel apa yang terdapat dalam sel telur atau sel sperma yang kemudian menjadi keturunan tersebut di atas.Apakah hasil dari percobaan diatas mengungkapkan bahwa hukum Mendel tidak tepat? Tentu tidak karna jumlah keturunan manusia tidak terlalu banyak, sehingga faktor kebetulan dapat memegang peranan yang sangat penting. Hasil tersebut diatas akan sangan berlainan apabila kita mengamati sekitas seratus pasangan yang bergenotip seperi contoh diatas sekaligus dan menghitung perbandingan anak-anak yang berambut lurus terhadap anak-anak yang berambut keriting dari keseratus pasangan sekaligus.Misalnya kalau setiap pasangan rata-rata mempunyai anak 4 orang, dan ditemukan 95 orang anak yang berambut lurus,apakah kekurangan 5 orang berambut lurus sudah membuktikan bahwa hokum Mendel tidak tepat? Dalam hal ini analisis statistikmerupaka salah satu alat yang tepat untuk menjawab permasalahan ini.
Dalam suatu percobaan,jarang ditemukan hasil yang tepat betul, karena selalu saja ada penyimpangan.Yang menjadi masalah ialah berapa banyak penyimpangan yang masih bisa kita terima.Menurut perhitungan para ahli statistic tingkat kepercayaan itu adalah 5 % yang masih dianggap batas normal penyimpangan. Untuk percobaan genetika sederhana biasanya dilakukan analisis Chi-squrae. (Nio,tjan kiaw.1990)
Peluang menyangut derajat kepastian apakah suatu kejadian terjadi atau tidak. Dalam ilmu fenetika ilmu genetika, segregasi dan rekombinasi gen juga didasarkan pada hokum peluang. Rasio persilangan Heterozigot dalah 3:1 jika sifat tersebut diturunkan secara dominant penuh.Jika terjadi persilangan dan hasilnya tidak esuai dengan teori.Kita dapat menguji penyimpangan ini dengan uji Chi-square degan rumus sebagai berikut:
X 2 = ∑ (O.E)2 : E
Dengan:
X2 = Chi Quadrat
O = Nilai pengamatan
E = Nilai harapan
∑ = Sigma ( Jumlah dari nilai-nilai) (Noor.R.R.1996)
Seringkali percobaan perkawinan yang kita lakukan menghasilkan keturunan yang tidak sesuai dengan hukum Mendel. Unjuk menguji hal ini digunakan tes X2 atau disebut juga dengan Chi square. Awalnya tes ini dinamakan test phi ( ƒ ).Untuk memudahkan mengingatnya dikatakan test X. (Suryo.1984)
Frekuansi gena merupakan pernyataan metematis suatu gena yang tersebar dalam suatu populasi yang bereproduksi secara seksual. Bagi suatu lokus genetik yang memiliki produk gena lebih dari satu atau bersifat alelik,maka frekuensi gena tersebut juga frekuensi alel dari lokus tersebut. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa untuk menghitung frekuensi suatu gena atau frekuensi alel perlu diketahui dulu sebaran genotip dalam populasi yangt diperiksa.(Sofro.A.S.1992)
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Pengunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut.
Metode chi kuadrat adalah cara yang tepat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan denganh hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teotitis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.
Peristiwa yang mungkin tejadi adalah peristiwa saling asing yaitu peristiwa yang tidak mungkin terjadi bersama-sama.Peristiwa gayut yaitu peristiwa tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa lain.
Chi kuadrat adalah uji nyata apakah data yang diperoleh benar mingimpang dari nisbah yang diharapkan,tidak secra betul.Perbandingan yang diharapkan berdasarkan pemisahan hipotesis berdasarkan pemisahan alel secara bebas. (Kusdianti.L.1986)
ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan sama dengan pada imitasi perbandingan genetis I
CARA KERJA
A. Disetiap praktikan menerima masing-masing :
1. Di sediakan karton 4 merah-biru (RB) = bungan merah, buah bulat
2. 4 karton merah-kuning (Rb) = Bunga merah, buah oval
3. 4 karton putih-biru (rB) = Bungan putih, buah bulat
4. 4 karton putih-kuning (rb) = Bungan putih, buahn oval
B. Diambil kancing dari kantong kiri degan tangan kiri,dan bersamaan dengan yang kanan. Dilakukan tanpa melihat isi kantong, lakukan hingga kancing terambil semuanya. Pertemuan dua kombinasi kancing di kedua belah tangan merupakan zigot perkawinan individu dihibrida.
C. Dicatat hasil dan dilakukan lagi sampai 16 kali
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
IMITASI PERBANDINGAN GENETIK III
OLEH:
KELOMPOK X
ANDRIANTO (A1C405065)
HENNY FRIDAWANTI (A1C405067)
NELLY MANDASARI (A1C405068)
HEVNI SISKA (A1C405069)
RITA YULIZA (A1C405070)
ADE LURI B.Y (A1C405071)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS JAMBI
2007
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjosepoetro.1974.Pengantar Genitika. DeptDikBud: Jakarta
Kusdiarti,lilik.1986.Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta
Nio,Tjan kwiauw.1990.Genetika Dasar.ITB Press: Bandung
Sofro,abdul salam.1992.Keanekaragaman Genetik.Andiofsel:Yogyakarta
Suryo.1984.Genetika.UGM Press: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar