Jumat, 11 Februari 2011

Laporan Ekologi Umum "Ekosistem Daratan"

I.PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
Dalam ekosistem kita mengenal dua pembagian ekosistem yaitu ekosistem TERESTRIAL(daratan) dan ekosistem AKUATIK(Perairan).Dalam ekosistem akuatik dapat kita jabarkan sebagai semua komponen biotic dan abiotik yang terdapat didalam ekosistem perairan tersebut.Sedangkan dalam ekosistem terrestrial atau ekosistem daratan dapat dijabarkan semua komponen yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam ekosistem tersebut.
Ekosistem TERESTRIAL meliputi bioma gurun, padang rumput, Hutan hujan tropis, Hutan gugur, Taiga,dan bioma Tundra. Sedangkan ekosistem perairan dibagi atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
Ekosistem daratan yang diamati pada saat praktikum adalah termasuk dari ekosistem hutan hujan tropis dengan cirri-ciri:

• Curah hujan tinggi
• Kelembaban tinggi
• Matahari bersinar sepanjang tahun
• Perubahan suhu hanya sedikit
• Tumbuhannya subur.

Ciri-ciri tumbuhan :
1. Pohon-pohon tinggi
2. Liang (Tumbuhan memanjat)rotan
3. Efifit (Tumbuhan yang hidup mamanjang) anggrek.,paku
Ciri-ciri hewan:

1. Aboreal (Hidup diatas pohon)
2. Terestrial(hidup di daratan)

Didalam praktikum ini kita akan melihat bagaimana suatu mahluk hidup terlibat langsung dalam proses aliran energi dan bagai manapula komponen abiotik mempengaruhi system dalam ekosistem tersebut.Dalam hai ini juga dapat di pelajari bagaimana efisiensi fotosintesis dalam mengubah enetgi matahari manjadi energi kimia yang tersimpan dalam molekul makanan.Dan kita juga mempelajari bagai mana proses aliran energi tetap dapat dipertahankan dalam suatu ekosistem daratan khususnya ekosistem bioma hutan hujan tropis yang di amati pada saat praktikum dilaksanakan.

b.Tujuan Penelitian:
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat didalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut.






















II.TINJAUAN PUSTAKA

Kejadian dan kedaan organisme tergantung kepada berbagai kedaan.Secara ilmiah,penyebaran hewan-hewan dan tumbuhan diatur oleh jumlah keanekaragaman bahan yang dibutuhkan oleh organisme,dan factor-faktor fisik dan batas toleransi organisme terhadap komponen-komponen ini di lingkungan.Komponen-komponen lingkungan tidak mempengaruhi organisme secara sama dalam keadaan tertentu. Suatu keadaan factor lingkungan yang kritis atau merupakan mabang pada suatu organisme mungkin tidak mempengaruhi yang lain dalan lingkungan yang sama.Karena itu perlu memisahkan factor-faktor tersebut yang mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran suaru mahluk hidup pada setiap waktu dalam siklus hidupnya.
Lingkungan bumi sangat beragam dalam waktu dan ruang.Iklim dan khuluk tanah menentukan jenis komunitas bumi. Jika Faktor-fakrot khusus dalam lingkungan menentukan jenis-jenis mahluk-mahluk yang dapat hidup di bumi,maka mungkin untuk mengukur sifat fisik lingkungan dari organisme yang ada.
Pengukuran Faktor Abiotik
Organisme dalam suatu lingkungan bertautan erat sekali dengan sekelilingnya,sehingga mereka membentuk bagian dari lingkungannya sendiri. Akan jelas pada pengamatan biasa bahwa tumbuhan dan hewan sangat dipengaruhi oleh factor luar seperti iklim dan substrad. Interaksi ini bolak balik karena lingkungan diubah oleh aktifitas biota yang menunjang.
Pengaruh lingkunga pengatur terhadap komunitas hidup yang menunjang adalah hasil aksi yang tidak bergantung dan saling terkait dari unsure hidup yang beragam dalam ruang dan waktu.Interaksi suatu organisma dan lingkungan menentukan ukuran populasi dan penyebaran. Faktor-faktor ini mungkin tidak seragam pentingnya terhadap semua organisme dalam lingkungan atau bahkan sepanjang hidup organisme.Suatu factor mungkin kritis hanya dalam sebagian lingkaran hidup. Akibat tidak adanya suatu factor pada organisme sama pentingya dengan akibat adanya semua factor.
Faktor-faktor lingkungan mengendalikan laju berfungsi sebagai proses hidup dalam suatu organisme. Setiap proses mempunyai batas atas dan bawah tolerasi untuk masing-masing factor lingkungan. Sekarang kebutuhan untuk mengukur berbagai factor yang beropresari pada suatu daerah adalah jelas.
Faktor yang akan dipertimbangkan disini adalah factor-faktor udara,tanah,organisme lain dan beberapa faktoe stabil yang mempengaruhi ekosistem. Faktor-faktor lain adalah kemiringan tanah,arah hadapan,ketinggian, lintang, petak, dan pH. Ini mempengaruhi tanaman dan tumbuhan secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap factor tanah dan udara.Tanah dan udara sebagai kesatuan diketahui sebagai factor abiotik. Komponen hidup suatu daerah biasanya diketahui sebagai factor-faktor lingkungan tersebut. (Michael.P.1990)

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keadaan suatu ekosoistem yang akan ditinjau adalah faktor alam dan biologis yang secara normal bekerja dalam ekosistem daratan.
FAKTOR IKLIM
1.Curah hujan dan curah lainnya
2.Suhu
3.Kelembapan atmosfer
4.Angin
5.Cahaya
6.Kesetimbangan energi
FAKTOR FISIOLOGI DAN TANAH
1.Topografi
2.Faktor Tanah (Edafatik)
3.Lapis-lapis geologi
FAKTOR BIOLOGI
1.Tumbuhan hijau dan persaingan
2.intersaksi antar species
3.Hewan (Selain manusia)
4.Manusia
Konsep Ekosistem
Kini sudah terpikirkanoleh para ekoligiawan bahwa tumbuhan dan hewan bersama-sama dengan seluruh lungkungannya membentuk suatu system yang bekerja tergantung pada peran yang dimainkan oleh setiap komponen dari system itu.
Sejauh yang berkenaan dengan struktur ekosistem yang khas mempunyai tiga komponen biologi yaitu produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambat energi cahaya, Hewan (jasad heterotrof)atau konsumen makro yang menggunakan bahan organic dan pengurai yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan organic dan membebaskan zat hara terlarut.
Tingkat makanan
Cara bermanfaat untuk mampelajari saling keterkaitan fungsi komponen ekosistem adalah mempelajari cara hidup atau dasar untuk mendapatkan makanan,atau tingkat makanan pada semua jasad yang ditemukan di ekosistem.Pendekatan ini juga memungkinkan kita untuk membandingkan berbagai jenis ekosistem yang beberapa diantaranya tidak mempunyai tingkat makanan.
Produsen
Produsen dalam ekosistem adalah jasad yang diberikan makanan diri sendiri atau bersifat autotrof.Pada dasarnya jades ini terdiri dari tumbuh-tumbuhan hijau.
Konsumen
Selain tumbuhan hijau dan baktiri kemosintetik,semua jasad lain yang bukan jenis pengurai marupakan konsumen atau jasad heterotrof.Biasanya makanan diperoleh dari individu lain.Konsumen dikelompokkkan menjadi babarapa tingkatan yaitu:
1.Konsumen Primer
Golongan ini terutama terdiri dari pamakan tumbuhan (herbivore) yang dalam beberapahal kiranya juga mencakup manusia sendiri.Di antara pamakan tumbuhan yang khas adalah domba,kambing,tupai,belalang,jentik nyamuk dan sebagainya.
2.Konsumen Sekunder
Golongan ini mencakup semua mahluk pemakan daging (karnivora),termasuk beberapa jenis tumbuhan pemakan serangga dan termasuk juga manusia.Contoh khas karnivora adalah singa,elang, buirung pakakak.KArnivora besar seperti misalnya burung elang yang selanjutnya memakan karnivora yang lebih kecil seperti ular atau kodok,sering disebut juga karnifora puncak.
Pengurai/Dekomposer
Pengurai ini merupakan tingkat makanan utama yang terakhir dalam ekosistem.Kelompok ini terutama terdiri dari jasad renik tanah seperti bakteri dan jamur Waupun juga mencakup cacing tanah, rayap, tungau, kumbang dan annthrophoda lainnya.(Ewusie.J.Y.1990)

Dalam ekosistem kita juga mengenal interaksi antar species di dalam ekosistem tersebut.Interaksi antar species ini akan mempengaruhi sifat-sifat dari masing-masing populasi yang berinteraksi.Pengaruh-pengaruh yang mungkin terdapat dalam saling interaksi itu adalah:
1.Netralisme:Dalam interaksi ini kedua populasi tidak saling berpengaruh dengan adanya interaksi itu.
2.Kompetisi:Persaingan ini saling berpengaruh dengan adanya interaksi itu. Yaitu dengan pesaingan dalam memperoleh makanan untuk kehidupan.Dikarnakan sumber makanan yang sama untuk beberapa jenis species atau beberapa individu.
3.Protokoperasi:Interaksi dengan pengaruh positip bagi kedua belah pihak tetapi tidak merupakan syarat bagi sebuah pertumbuhan dan kelangsungan hidup bagi salah satu populasi yang berinteraksi.
4.Mutualisme: Interaksi dengan pengaruh positip bagi kedua belah pihak tetapi merupakan syarat bagi sebuah pertumbuhan dan kelangsungan hidup bagi salah satu populasi yang berinteraksi.
5.Komensalisme:Bila hanya satu populasi saja yang memperoleh nilai positip. Sedangkan populasi yang lain tidak berpengaruh apa-apa.
6.Amensalisme:Salah satu populasi bersifat amensal mendapat hambatan sedang populasi yang lain tidak dapat pengaruh apa-apa dari interaksi itu.
7.Predasi:Salah satu proses memangsa populasi lainnya.Organisme yang memakan dan membunuh organisme lain untuk makanannya.
8.Parasitisme:Hubungan ini menguntungkan satu populasi namun merugikan bagi populasi lainnya.(Ramli.H.D.1989)


III.BAHAN DAN METODE

Waktu dan tempat : Jumat,16 November 2007
Hutan Universiras Jambi
Samping UPT Bahasa

Alat dan Bahan :
Alat:
1.Tali rapia
2.Buku tulis
3.Pena dan Pensil
4.Kunci determinasi

Bahan:
Ekosistem hutan


Prosedur Kerja:
1.Membuat petakan (plot) dengan tali rapia Seluas 5 X 5 Meter
2.Mencatat semua jenis populasi yang berada didalam plot.
3.Mengidentifikasi semua mahluk hidup yang ditemui dalam plot.
4.Menganbil sample guna untuk inentifikasi.









IV.HASIL BAN PEMBAHASAN
A.Hasil
Komponen Biotik
Tumbuhan:
1.Rotan (Calamus sp)
2.Bambu(Bambusa sp)
3.Jamur
4.Karet(Havea brassiliensis)
5.Sejenis waru (Hibiscus sp)
6.Lumut (Sejenis Euchema sp)
Tumbuhan yang mendominasi adalah SPERMATOPHYTA(tumbuhan biji)

Hewan:
1.Nyamuk
2.Cacing (Lumbricus sp)
3.Laba-laba
4.Kodok(Rana sp)
5.Jangkrik
6.Kelabang
7.Semut (Plagiolepsis longipes)
Hewan yang mendominasi adalah INSECTA(Serangga)

Komponen Abiotik
1.Cahaya
2.Angin
3.Suhu
4.Kadar O2¬
5.Kelembaban



B.Pembahasan
Pada eksistem daratan yang diamati dapat kita ketahui bahwa ekosistem ini membentuk rantai makanan.Dalam ekosistem yang diamati terdapat dua jenis komponen dalam ekosistem yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.Yang dalam hal ini sangat berhubungan erat.Adapun urutan rantai makanannya adalah:

“CAHAYA & 02” *

Tumbuhan**Nyamuk/semut***Laba-laba*** Jangkrik/Kodok/Kelabang.***


JAMUR /Pengurai ****

KETERANGAN:
* Komponen biotic yang berupa bahan organic dan anorganik seperti air, karbondioksida, oksigen, kalsium, garam-garaman, nitrogen dan fosfor, asam amino, humus dan lain-lain. Hanya sebagian kecil hara makanan penting dalam larutan yang tersedia bagi organisme. Sebagian besar bahan-bahan ini masih tersimpan dalam zarah-zarah endapan dan dalam badan organisme itu sendiri.
** Organisme produsen yaitu organisme yang dapat memasak makannya sendiri, yang dapat mengolah energi dari komponen abiotik menjadi bahan makanan.
*** Organisme konsumen yaitu organisme yang memperoleh energi dari mahluk hidup lainnya dalam hal ini dapat pula di sebutkan bahwa organisme ini tidak dapat memasak mekananya sendiri.
**** Organisme perombak yaitu berupa organisme yang dapat menguraikan jasad dari organisme lain.
Dari rantai makanan yang terjadi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dari segi makanan (trophe) ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu:
a. Komponen Autrotrifik yaitu komponen ekosistem yang mampu membuat makan sendiri melalui pengubahan senyawa organic sederhana menjadi senyawa komplek dengan bantuan energi matahari dan kimia.Ex:tumbuhan hijau
b. Komponen heterotropik yaitu komponen ekosistem yang memakai mengatur dan merombak senyawa organic komplek menjadi senyawa organic sederhana (atau disebut dengan organisme yang tidak dapat memasak makananya sendiri.

Secara deskriptif komponen ekosistem ini terdiri dari:
a. Senyawa-senyawa organic (C,N,CO2,H2¬O dll) yang terlibat dalam daur mineral.
b. Senyawa-senyawa organic (Protein,karbohidrat,lemak,senyawa hunik dll) yang meenghubungkan komponen biotic dan abiotik.
c. Resim Iklim (temperature dan factor fisik lainnya)
d. Produsen(Organisme autrotropik) yaitu sebagian tumbuhan hijau yang mampu menbuat makanan sendiri dari senyawa-senyawa organic sederhana.
e. Makrokonsumen atau fagotrof-fagotrof,organisme heterotrof terutama hewan yang mencerna organisme lain atau butiran bahan organic.
f. Mikrokonsumen yaitu organisme heterotrifik terutama bakteri dan jamur yang merombak hewan kompleks dari protoplasma mati,menghisap sebagian dari hasil perombakan dan pelepasan bahan makanan organic yang dapat digunakan oleh produsen.









KESIMPULAN:
Komponen yang tedapat dalam ekosistem ada dua macam yaitu:
• Faktor Biotik, yaitu berupa semua jenis mahluk hidup yang berada dalam ekosistem.
• Faktor abiotik, yaitu semua jenis factor pendukung yang bersifat non hayati yang ikut serta dalam proses pembentukan suatu ekosistem.

Selain itu juga dapat dibedakan atas:
a. Senyawa-senyawa organic (C,N,CO2,H2¬O dll) yang terlibat dalam daur mineral.
b. Senyawa-senyawa organic (Protein,karbohidrat,lemak,senyawa hunik dll) yang meenghubungkan komponen biotic dan abiotik.
c. Resim Iklim (temperature dan factor fisik lainnya)
d. Produsen(Organisme autrotropik) yaitu sebagian tumbuhan hijau yang mampu menbuat makanan sendiri dari senyawa-senyawa organic sederhana.
e. Makrokonsumen atau fagotrof-fagotrof,organisme heterotrof terutama hewan yang mencerna organisme lain atau butiran bahan organic.
f. Mikrokonsumen yaitu organisme heterotrifik terutama bakteri dan jamur yang merombak hewan kompleks dari protoplasma mati,menghisap sebagian dari hasil perombakan dan pelepasan bahan makanan organic yang dapat digunakan oleh produsen.











DAFTAR PUSTAKA

Ewusie J.Y.1990.Ekologi Tropika.ITB.Bandung:Bandung

Kimball,J.W.1999.Biologi Umum Jilid 3.Erlangga:Jakarta

Michael.P.1990.Ekologi Untuk Penyediaan Ladang dan Laboratorium.Universitas Indonesia Press : Jakarta

Ramli.H.D.1989.Ekologi.DeptDiptBud:Jakarta





















Lampiran:
Gambar diagram rantai makanan yang terjadi pada ekosistem daratan yang diamati.

“CAHAYA & 02” *

Tumbuhan**Nyamuk/semut***Laba-laba*** Jangkrik/Kodok/Kelabang.***


JAMUR /Pengurai ****

Gambar diagram Piramida energi yang terjadi dalam ekosistem daratan yang diamati















A B C D

Keterangan:

A=Produsen C=Konsumen Sekunder
B=Konsumen Primer D=Konsumen Tersier
JURNAL ENTOMOLOGI

ACTIVE TIMES AND BITING HABITS OF COMMON MOSQUITOES AND THEIR POTENCIAL TO SPREAD MOSQUITO BORNE










OLEH
RITA YULIZA
A1C405070
BIOLOGI B 2005











PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2008







DAFTAR PUSTAKA

Busnia,munzir.2007.Entomologi.UNAND: Sumatera Barat

Daniel.2008.Pola Penyebaran Nyamuk . Univ.Yogyakarta: Yogyakarta

Siregar,ameilia zulianti.2007.Karet Elastis dan Dinamis.USU: Sumatera Utara

WHO.2008. Pengaruh Ilkim terhadap pola penyebaran serangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar