Jumat, 11 Februari 2011

Paper Biokimia "Metabolisme Kolesterol"


I. PENDAHULUAN

1.1.  Latar belakang
Kolesterol dianggap sebagai suatu ancaman oleh sejumlah orang yang sebenarnya belum memahami apa sebenarnya kolesterol itu dan manfaat yang dapat diberikannya.
Menurut Martoharsono (1993), kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.
Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah  dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

1.2.  Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
                 Untuk mengetahui proses metabolisme kolesterol yang terjadi dalam tubuh.
 1.2.2. Tujuan khusus
a.       Dapat mempelajari proses pembentukan kolesterol dalam tubuh
b.      Dapat mempelajari manfaat kolesterol dalam tubuh
c.       Dapat mempelajari penyakit yang ditimbulkan kolesterol dan pemecahannya

1.3.  Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah:
a.       Pengertian kolesterol
b.      Apa yang terjadi dalam tubuh
c.       Biosintesa kolesterol dari skualen
d.      Bagaimana kolesterol menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah
e.       Penyebab kenaikan kolesterol dalam darah
f.       Bagaimana cara mengatasi kolesterol
























II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian kolesterol

Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 memiliki posisi  oleh karena dihubungkan dengan garis penuh.

                                                      CH3                                   CH3        
                                                     
                                              CH3 CH - CH2 - CH2 - CH2 – CH - CH3
                                                
                             CH3 
                                         

         OH
Bila ditinjau dari sudut kimiawi, kolesterol diklasifikasikan kedalam golongan lipida, berkomponen alkohol steroid, sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori dan memberi nilai tambah terhadap cita rasa makanan.
Kolesterol terdapat hampir di seluruh sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenalin bagian luar dan jaringan saraf.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah  dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Didalam tubuh, kolesterol disintesis pada hati dan pada dinding usus halus. Kolesterol dipergunakan sebagai pembentukan hormon kelamin, vitamin D, jaringan tubuh, terlebih pada jaringan otak. Sedangkan pada hewan terdapat pada kuning telur, air susu, daging dan hasil-hasil perikanan.
Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari nutrien dan energi besrta hasil metabolisme lainnya. Disamping kolesterol juga diproduksi energi. Pembentukan kolesterol melalui asetat merupakan proses yang kompleks, diantaranya yang memegang peranan penting adalah enzim reduktase HMG-coA.
Kolesterol sendiri membatasi kerja enzim HMG-coA. Selain itu kolesterol juga mengawasi produksi kolesterol dalam tubuh. Membatasi konsumsi kolesterol malahan akan menaikkan produksi kolesterol dalam tubuh bila sistem kerja enzim tidak normal.

Dalam keadaan normal, kolesterol disintesis dalam tubuh sejumlah dua kali lipat dari kadar kolestrol dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang disintesis diubah menjadi jaringan, hormon dan vitamin yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah.Tetapi ad juga kolesterol yang kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya. Dalam keadaan normal, bila terjadi gangguan dalam konsumsi kolesterol, maka akan terjadi mekanisme untuk mempertahankan balance atau keseimbangan kolesterol dengan semua faktor diatas sebagai mekanisme pertahanan.
Proses yang terjadi dalam tubuh
Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.
Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah. Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein.
Kilomikron merupakan liprotein yang mengangkut lemak menuju ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga terbentuk kembali keempat unsur lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL ( Low Density Lipoprotein ) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL ( High Density Lipoprotein ) untuk dibawa kehati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam ( cairan ) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada LDL sehingga ia akan mengambang di dlam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat







Skema metabolisme dan keseimbangan kolesterol dalm tubuh:

Input                     Hasil Metabolisme antara                    Output

Protein                                                                               Energi, COdan
                                                                                          H2O

Asam amino


Timbunan
Asetat
 
Karbohidrat                                                                       Asam lemak
 


Glukosa                                                                             Lemak tubuh


Lemak


Asam lemak                                                                      Kolesterol      

Biosintesa kolesterol dari skualen

      Skualen, sebuah rantai karbon dengan jumlah atom C sebanyak 30 buah, bukan merupakan senyawa yang lurus, melainkan berbelok-belok. Hal ini memungkinkan bagian rantai yang satu  bereaksi dengan rantai yang lainnya, sehingga terbentuk rantai  siklik. Siklikisasi ini dipercepat oleh karena adanya oksigen dan enzim skualen mono-oksigenase
                                           
                                                    C
                                        C          C                                              
                                                                        C
                          C           C          C          C
                   C          C           C                       C                Skualen

      C         C           C          C
C          C         C
                                                          O2 AH2 Skualen Monooksigenase
C          C         C                               H2O,A
      C          C
     C           C                         




            
                                                    C                                                    
                                        C          C                                              
                                                                        C
                          C           C          C          C
                   C          C           C                       C                2,3 epoksida skualen

      C         C           C          C
C          C         C

C          C         C
      C          C                    
O          C               
      C                                               
                                                            Epoksida skualen
                                                            Lanosterol-siklase



    C         C
                                        C          C                                              
                                C                                     C
                          C           C          C          C                      Lanosterol
                   C          C           C                       C       
             C
      C         C           C          C
C          C         C
                                 C
HOC          C         C
      C          C                                
C          H                         
      C                                                        
  Melalui dua jalur lanosterol yang dihasilkan dari reaksiklikisasi skuale, berubah menjadi kolesterol. Yang pertama lanosterol diubah menjadi demosterol.
                                            
                     
                                C            C           C            C
Lanosterol                            C           C            C      
                                C                                        C
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
             C                                                              Demosterol
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C                                   
      C          C                                

Tahap kedua, lanosterol diubah dahulu menjadi 7-Dehidroksikoesterol.
                                                                                                         
Lanosterol      
                                C            C           C            C
                                              C           C            C      
                                C                                        C
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
             C                                                              7-Dehidroksikolesterol
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C                                   
      C          C                                

Demosterol atau 7-Dehidroksikolesterol diubah menjadi kolesterol





  C             C           C            C
                                              C           C            C      
                                C                                        C
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
             C                                                              KOLESTEROL
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C                                   
      C          C                                


Sterol yang terdapat dalam tanaman dan bakteri disintesa dengan cara yang sama seperti pada hewan diatas.
Kolesterol merupakan senyawa dasar untuk sintesa asam empedu, misalnya asam kholat atau turunannya (glikokolat dan asam taurokolat), hormon steroid dalam hewan, dan lain-lain. Asam empedu disintesa dalam hatidan diekskresikan kedalam usus halus. Asam tersebut membantu absorbsi lipida.




Biosintesis asam empedu dan turunannya

Asam empedu disintesis dari kolesterol. Senyawa pertama yang dihasilkan adalah 7-hidroksikolesterol, setelah mengalami beberapa tahap reaksi menjadi asam kolat. Senyawa terakhir ini telah diaktifkan oleh KoASH dan selanjutnya bereaksi dengan glisin berubah menjadi asam glikokolat.

Kolestrol


                                              CH3                   CH3   

                                              CHCH2CH2CH2CH
                                                                           
                          C           C                        CH3  
                   C          C           C                                  
                                                                  7-OH Kolesterol
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                
      C          C                                
                                        CH3                   CH3   

                                OH        CHCH2CH2CH2CH
                                                                           
                          C           C                        CH3  
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                 3 a ,7 b ,12g  Trihidroksi Koprostan
      C          C                                
             H

                                        CH3                   CH3   

                                OH        CHCH2CH2CH2CH
                                                                           
                          C           C                        COOH          
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                 Trihidroksi Koprostanoat
      C          C                                
             H
                                        CH3                              

                                OH       CHCH2CH2COOH
                                                                           
                          C          C                                   
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                   ATP, KoASH
      C          C                                            AMP, P-P
             H



         CH3            O                

                                OH       CHCH2CH2C - SKoA
                                                                           
                          C          C                                   
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                   Glisin
      C          C                                            KoASH
             H





         CH3            O                

                                OH       CHCH2CH2C       NHCH2
                                                                           
                          C          C                           COOH
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               Asam Glikokolat.
HOC          C         C         OH                             
      C          C
             H                                  

Biosintesis hormon steroid

            Pembentukan hormon steroid yang berasal dari kolesterol berlangsung sebagai berikut:

Kolesterol

                      CH3
                                       
                                              C     O
                                C                                       
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
                                                                 
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C         OH                                
      C          C                                

Pregnenolon




                      CH3
                                                                 
                                              C     O
                                C                                       
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
                                                      Progesteron   
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
O   C          C         C                        
      C          C

 

Progesteron diubah kedalam dua bentuk, yang pertama adalah
                                                                       
                                              OH
                                C                                        
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
                                                                  Testosteron
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
O   C          C         C                        
      C          C
Lalu testosteron dapat berubah menjadi estron   
                                              O
                                C                                       
                          C           C                                  
                   C          C           C                                  
                                                                  Estron
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
HOC          C         C                        
      C          C
Progesteron diubah ke bentuk yang kedua, yaitu:

Progesteron




                      CH2OH
                                                                 
                                              C     O
                                C                                       
           HO         C           C                                  
                   C          C           C                                  
                                                      Kortikosteron           
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
O   C          C         C                        
      C          C
Lalu kortikosteron dapat diubahmenjadi Aldosteron

          CH2OH
                                H                                          
                                              C     O
                          O   C                                       
           HO         C           C                                  
                   C          C           C                                  
             C                                         Aldosteron
      C         C           C          C
C          C         C
                                                               
O   C          C         C                        
      C          C






Secara singkat, skema pembentukan hormon steroid dari kolesterol adalah:

Kolesterol



Pregnenolon



Testosteron



                                    Kortikosteron              Testosteron


                                    Aldosteron                  Estron

Kolesterol melalui reaksi bertahap diubah kedalam pregnenolon, sebuah hormon yang terdapat pada placenta dan korpus luteum. Senyawa yang terakhir ini merupakan prekursor hormon seks laki-laki androsteron dan testosteron, hormon seks perempuan estron dan estradiol dan kortikosteroid adrenal seperti kortikosteron dan aldosteron.





















Penyumbatan pembuluh darah oleh Kolesterol
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam Iintima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.
LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima
disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.
Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak
Uraian tersebut diatas menunjukan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah yang kita bayangkan. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL, yang kita kenal sebagai lemak "jahat". Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah diatas, LDL semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat.
Ketakutan memakan makanan yang mengandung kolesteol selalu dikaitkan dengan bahan pangan asal hewani. Sebab, sumber pangan inlah yang menjadi sumber kolesterol.Apabila mengkonsumsi kolesterol, akan mengakibatkan kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Kenaikan kadar kolestrol dalam darah merupakan salah satu faktor resiko pada pembentukan arteroskerosis. Selanjutnya arterosklerosis merupakan  penyebab dari penyakit jantung koroner.
Tabel Klasifikasi  LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan triglycerides
LDL ("Kolesterol jahat”)
Kurang dari 100
Optimal
100-129
Mendekati optimal
130-159
Batas normal tertinggi
160-189
Tinggi
Lebih dari 190
Sangat Tinggi

HDL ("Kolesterol Baik”)
Kurang dari 40
Rendah
Lebih dari 60
Tinggi

Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200
Yang diperlukan
200-239
Batas normal tertinggi
Lebih dari 240
Tinggi

Triglycerides
Less than 150
Normal
150-199
Batas normal tertinggi
200-499
Tinggi
Equal to or higher than 500
Sangat tinggi
Dalam batas normalnya, kadar kolesterol dalam darah adalah sebagai berikut:
Pada pria Total rata-rata dalam plasma darah mgr/dl
umur
Rata-rata
00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-69
     70-
155
160
158
150
165
180
190
200
205
215
205

Pada wanita Total rata-rata dalam plasma darah mgr/dl

umur
Rata-rata
00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-34
35-39
40-44
45-49
50-54
     55-
156
164
160
158
170
175
185
195
205
220
230

Apabila melampaui ambang batas normal, maka dikategorikan hiperkolesteremia. Mekanisme pembentukan hiperkolesteremia adalah sebagai berikut:
Bila terjadi gangguan pembentukan kolesterol di dalam jaringan hati dan jaringan alat pencernaan, dapat mengakinatkan kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Dalam hal ini, yang mempunyai peranan penting adalah enzim HMG CoA reduktase.
Hiperkolesteremia dapat pula terjadi apabila eliminasi kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan. Kolesterol dieliminasi dari tubuh melalui usus sebagai feses dalam bentuk empedu dan asam empedu. Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol dalam darah. Mekanisme hiperkolesteremia lainnya apabila konsmsi kolesterol bertambah melalui sumber pangan yaitu lemak jenuh yang dipergunakan sebagai sumber pangan.
Penyakit yang timbul akibat hiperkolestermia adalah arterosklerosis. Arteroskleresis adalah penyempitan bahakan penyumbatan pada arteri. Beberapa teori pembentukan terjadinya arterosklerosis:
  1. Teori reaksi terhadap kerusakan jaringan
Adanya reaksi terhadap kerusakan endothelium dengan terbentuknya deposit yang diisi dengan zat-zat lemak dan zat lainnya.
  1. Teori monoclonal
Adanya isoenzim dijumpai pada lesi dan multiplikasi sel proliferasi membentuk ateroma.
  1. Teori lisosomal
Teori lisosomal dapat meniadakan degradasi dari sel-sel, untuk melanjutkan pembentukan dari ateroma.

Arterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah jantung merupakan penyebab dari Ischaemic-Heart-Disease. Bila terjadi pada pembuluh darah otak merupakan penyebab terjadinya CVD (Cerebro-Vasicular-Disease). Dan CVD ini selanjutnya merupakan salah satu penyebab stroke. Pada pembuluh darah lainnya jarang dijumpai arterosklerosis.

Beberapa penelitian pembentukan Aterosklerosis

  1. NN Anichkov (dalam buku Atherosclerosis and Thrombosis) memberikan 0,1 Gram Kolesterol murni kepada tikus percobaan bersama pakan standar. Aterosklerosis terbentuk pada pembuluh darah jantung sesudah 120 hari diberikan setiap hari secara terus menerus.
2. Penelitan Dra.Sumiati Sunaryo M,Sc memberikan sejumlah vitamin C      kepada tikus yang diberi pakan yang mengandung kolesterol tinggi:
Ø  Mengurangi terjadinya Aterosklerosis
Ø  Vitamin C menambah perubahan kolesterol menjadi asam empedu dan garam empedu

3.   Prof.Dr.Soesanro Mankoewidjojo,MSc.dkk
      Usaha mencegah Aterosklerosis dengan tempe dalam makanan:
Ø  Tempe dalam makanan dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol dalam serum darah (bersifat hipokolesteremik)
Ø  Tempe dalam makan dapat mencegah Aterosklerosis.
Ø  Untuk mencegah meningkatnya kadar kolesterol dalam serum darah dan mencegah Aterosklerosis sekaligus mengurangi terjadinya penyakit jantung, memakan makanan yang banyak mengandung kolesterol sebaiknya ditemani dengan tempe.

Penyebab kenaikan kolesterol dalam darah

Kolesterol di dalam tubuh dapat bersifat endogen, yaitu disintesis sendiri oleh tubuh dan eksogen yaitu berasal dari makanan yang dimakan. Yang bersifat endogen dipengaruhi oleh beberapa faktor didalam proses sintesisnya, yaitu:
Ø  asam lemak jenuh,
Ø  asam lemak tidak jenuh,
Ø  lipoprotein, dan energi yang dipergunakan
Ø  serta konsumsi kolesterol itu sendiri.
Yang bersifat eksogen ialah dengan mengkonsumsi sejumlah kolesterol di dalam bahan pangan.
Cara menurunkan kadar kolesterol
Selain memperhatikan manfaat dari buah dan sayuran, kita perlu juga memperhatikan Buah-buahan dan sayuran secara alami memiliki banyak manfaat dan berkhasiat bagi tubuh manusia serta bebas kolesterol. cara pengolahan dan penyajian supaya zat-zat penting yang terkandung di dalamnya agar tak hilang.
Dalam memasak, harus diperhatikan lama pemasakan dan panas yang digunakan. Begitu pula dalam mengupas buah. Sebaiknya tidak terlalu banyak membuang bagian kulitnya karena pada bagian dekat permukaan kulit tersebut banyak mengandung vitamin dan mineral penting. Beberapa buah-buahan bahkan dianjurkan dimakan bersama kulitnya seperti apel, jambu biji, dan pir.Adapun sayur dan buah-buahan yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol, antara lain
  • Alpukat
  • Anggur
  • Kedelai
  • Bawang Putih
  • Teh Hijau
  • Ikan Laut
Beberapa bahan kimia yang mampu mengatasi kolesterol
  1. Sitosterol
Terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan sterol dari nabati. Dalam tubuh manusia dapat menurunkan kadar kolesterol, mekanismenya adalah: Sitosterol membentuk molekul dengan kolesterol yang tidak dapat diserap oleh alat pencernaan,juga mengurangi kolesterol bersifat endogen dengan jalan mengikatnya dan diekskresikan melalui alat pencernaan.
  1. Niasin (asam nikotinat)
Termasuk dalm kelompok vitamin B kompleks, banyak terdapat pada beras dan kacang kedelai. Mekanisme kerja sama dengan sitosterol.
  1. Vitamin C
Apabila kekurangan vitamin C, akan mengakibatkan hiperkolesteremia. Pemberian vitamin C akan menurunkan kadar kolesterol akibat imbas pangan.
  1. Vitamin E
Merupakan enzim oksida berakibat penurunan kadar kolesterol
  1. Karotein
Mempunyai hubungan erat dengan pembentukan kolesterol endogen.
  1. Hormon tiroid
Pada penderita hipertiroid, jarang dijumpai menderita aterosklerosis. Ketrkaitannya melalui penurunan kalori yang dipergunakan.
  1. Hormon estrogen
Pemberian hormon estrogen pada penderita prostathipertropi jarang terjadi atroskerosis, berhubungan dengan pembentukan kolesterol endogen.



III. KESIMPULAN 

 Kesimpulan yang didapat dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Kolesterol merupakan salah satu senyawa yang sebenarnya penting dalam tubuh apabila berada dalam batas normal.
  2. Tubuh mensintesis kolesterol yang berasal dari lemak
  3. Apabila berada dalam jumlah yang tidak wajar, kolesterol bisa mengakibatkan penyakit yang dinamakan aterosklerosis yang merupakan awal dari stroke dan penyakit jantung.
  4. Ada beberapa makanan dan bahan kimia yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.






















DAFTAR PUSTAKA


Manito, Paolo.1992. Biosynthesis of Natural Product. Semarang :sEllis Horwood Limited.
Martoharsono, Soeharsono. 1993. Biokimia Jilid 2. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.
Setepoe, Mangku.dr.drh.1993. Kolesterol Fobia. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar