MITOKONDRIA
Istilah mitokondria berasal dari kata mytos berarti benang dan chondrion berarti butir.
Dengan mikroskop cahaya terlihat sebagai batang-batang yang tersebar halus atau filamen atau butir-butir yang tersebar dalam sitoplasma. Untuk setiap sel tidak menentu jumlah dan bentuknya. Dalam sel hepar yang normal paling sedikit dapat ditemukan 1000 buah. Dengan mikroskop optik dapat ditunjukkan dengan pewarnaan supravital Janus Green B atau dengan mikroskop Medan Gelap atau mikroskop kontras fase.
Mitokondria berupa benda kecil dalam sitoplasma yang berperan sebagai centrum respirasi (pusat pernapasan) celluler dan metabolisme penghasil energi. Mitokondria diselubungi oleh dua membran tersusun dua lapis fosfolipid:
1. Membran luar berpermukaan halus.
2. Membran dalam yang berlekuk-lekuk (disebut krista). Pada bagian krista ini ditemukan enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transfor elektron. Sedangkan dalam ruangan matriknya terdapat enzim untuk siklus kreb dan asam lemak. (Kuswanto.J.2000:34)
Susunan Halus
Dengan Mikroskop Elektron terlihat bahwa mitokondria mempunyai dinding yang rangkap. Dinding sebelah dalam melipat-lipat membentuk sekat-sekat yang disebut: cristae mitochondieles. Diameter mitokondria 0,35-0,37 mikron.
Didalam mitokondria terdapat cairan yang lebih padat dibandingkan dengan sitoplasma yang disebut matrik mitokondria. Didalam matrik ini mengandung butir-butir yang disebut butur-butir matriks (300-5000A).
Didalam sel terlahat adanya pembentukan baru mitokondria yang diduga secara pembelahan masing-masing mitokondria seperti pembelahan amitosis.
Didalam mitokondria ditemukan adanya DNA, RNA dan ribosom yang sedikit berbeda dengan yang terdapat didalam sitoplasma sel tersebut.
Karena adanya DNA, RNA, dan ribosom yang dimiliki sendiri, maka mitokondria mampu menbuat proteinnya sendiri. Adanya kemampuan pembelahan diri dan kemampuan membentuk protein tersebut maka mitokondria bersifat semiotonom sesuai dengan hipotesa terdahulu bahea sebenarnya mitokondria berasal dari bakteria yang masuk ke dalam sel binatang yang kemudian hidup secara simbiosis.
Fungsi Mitokondria
Didalam proses metabolisme karbohidrat terjadilah secara berturut-turut reaksi anaerobik dan aerobik yang membutuhkan oksigen. Pada mulanya karbohidrat yang diabsorbsi oleh sel akan dipecah-pecah secara anaerobik dengan bantuan beberapa enzim hingga terjadilah asam piruvat. Proses perubahan asam cuka baik yang bersal dari lemak akan masuk ke dalam mitokondria dan akan mengalami erobik dalam siklus krebs. Proses yang disebut terakhir ini dinamaka respirasi sel.
Dalam proses siklus krebs tersebut dibutuhkan sejumlah enzim yang terdapat dalam matrik mitokondria yang akan memberi hasil aikhir berupa CO2. Selam proses ini akan mel;epasakan ion H yang akan ditangkap oleh koenzim NAD (Nictinamide adenine dinucleotide).
Elektron yang berasal dari hidrogen tersebut akan melalui beberapa seri enzim pernapasan 9Flavoprotein dan sitikrom) yang akhirnya bersenyawa dengan proton dan oksigen untuk membentuk air. Dari proses yang terakhir inilah akan diperoleh energi yang disimpan sebagai ikatan ATP berasal dari ADP. Sedang enzim-enzim yang diperlukan terikat pada membran dinding sebelah dalam dari mitokondria yang terdiri dari bagian-bagian yang disebut: inner membrane subunits. Tiap subunit tersebut terdiri dari bangunan bulat dengan diameter 90Ả yang dihubangkan dengan tangkai sepanjang 35-45Ả. (Subowo.1989:40-42)
Hampir setiap sel mengandung mitokondria yang berupa benda-benda kecil didalam sitoplasma, yang hampir tidak teramati dengan mikroskop biasa, tetapi strukturnya dapat lebih jelas bila dilihat dengan mikroskop elektron.
Jumlah mitokondria dalam sel berbeda-beda, dalam sel tertentu terdapat 1000 mitikondria atau lebih. Dan ukurannya berfariasi antara 0,2-0,3 M, bentuknya juga berfariasi, misalnya pada paramecium berbentuk tubuler dan menurut hasil penelitian baru-baru ini, dengan mengisolasikan mitokondria telah dapat ditunjukkan bahwa mitikondria merupakan cpectrum respirasi (pusat pernapasan) celluler dan metabolisme penghasil energi. Pada bagian-bagian sel, yang terutama aktif berperanan dalam metabolisme, pada bagian-bagian tersebut terdapat suatu agregasi (pengumpulan) mitokondria.
Adakalanya suatu jenis sel tertentu misalnya sel darah merah tidak mengandung mitokondria. Hal ini dianggap sebagai suatu keanehan biologis dan sudah barang tentu sel-sel ini kurang berperan didalamproduksi energi.
Mitokondria mempunyai selubung yang merupakan membran permukaan yang berdinding rangkap, dan dinding dalamnya berbentuk lipatan-lipatan pipih yang tegak lurus pada permukaan yang disebut cristae, sedsang membran luarnya bersifat elastis. Rongga interna mitokondria terisi oleh cairan.
Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan bahwa didalam mitokondria terdapat enzim-enzim respiratoris, sehingga rupanya pola arsitekturil dari membran mitokondria dimaksudkan untuk memperluas permukaan. Aktifitas fisiologis dari mitokondria dapat ditunjukkan dengan jelas dengan mengembang dan mengempisnya mitokondria. (Radiopoetro.1986:31-32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar