Senin, 09 Mei 2011

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN PANJANG IKAN LELE DUMBO

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN PANJANG IKAN LELE DUMBO
KARYA ILMIAH
Bayu Asfadi
A1C409026




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN UPMIPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI

2010/2011


DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel iv
I. Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Hipotesis Penelitian 2
1.4 Tujuan 2
1.5 Manfaat 3
II. Kajian Pustaka 4
2.1 Klasifikasi dan Ciri-ciri 4
2.2 Nama Daerah dan Nama Umum 6
2.3 Habitat 6
2.4 Tingkah Laku 8
2.5 Perkembangbiakan 9
2.6 Makanan 10
III. Metode Penelitian 13
3.1 Alat Bahan 10
3.2 Prosedur Kerja 10
IV. Hasil dan Pembahasan 11
4.1 Hasil Penelitian 14
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 19
V. Penutup 16
Kesimpulan 22
Saran 22
Daftar Rujukan












DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Cacing Merah 11
Gambar 2.2 Jentikan 11
Gambar 2.3 Udang Renik 11
Gambar 2.4 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan cacing merah ...............12
Gambar 2.5 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan kutu air 12
Gambar 2.6 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan pelet 12









DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan penyebutan nama ikan lele disuatu daerah tertentu 6
Tabel 2.2 Perbedaan tanda antara induk jantan dan betina 8
Tabel 4.1 Tabel pertambahan panjang larva ikan selama 7 hari 18
Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan panjang tubuh larva ikan selama 7 hari 18










I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telah banyak berkembang di Indonesia usaha-usaha yang memanfaatkan kelebihan alam sekitar seperti lahan luas serta kolam. Para pengusaha mandiri tersebut berusaha untuk selalu terdepan dalm menjalankan usahanya,sehingga mereka mencari sesuatu yang dapat membuat mereka lebih mendapatkan keuntungan. Misalnya pada usaha perikanan,mereka mencari cara bagaimana ikan-ikan mereka dapat berkembang lebih cepat dan berisi tanpa mengurangi kematian pada benih-benih ikan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan ikan tersebut adalah pakan nya. Pakan yang dimaksud bisa berupa pembibitan tahap awal,karena jika pembibitan awal nya sukses,maka budidaya untuk selajutnya akan menjadi sukses pula. Maka dari itu,saya mencoba untuk mencari tahu apa saja pakan yang dapat membuat benih ikan lebih cepat berkembangbiak dan tumbuh. Dalam penelitian saya kali ini, akan mencoba membandingkan 3 jenis pakan yaitu : Cacing merah, Pelet Udang dan Kutu Air sebagai kontrol pertumbuhannya. Diantara ketiga jenis pakan ini,mana yang lebih baik diberikan pada larva ikan lele dumbo,maka kita lihat hasilnya nanti.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan jenis pakan tertentu ikan dapat berkembangbiak lebih cepat? Dengan melakukan pengamatan terhadap berbagai jenis pakan,maka kita dapat melihat jenis pakan yang bagaimana yang bisa mempercepat pertumbuhan ikan.


1.3 Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian kali ini, ada beberapa hipotesis yang dapat saya sampaikan yaitu :
1. Ikan akan cepat tumbuh ketika diberi pakan alami
2. Ikan lebih suka dengan pakan yang sesuai dengan besar mulut dan mudah untuk ditelan dan dicerna.
3. Pertambahann panjang pada larva ikan akan sedikit lebih cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan panjang ikan yang telah dewasa.
4. Pemberian pakan ikan yang teratur akan mempengaruhi pertumbuhan panjang ikan tersebut.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah :
- Untuk mencari tahu makanan apa yang lebih tepat diberikan kepada larva ikan lele dumbo
- Mencari waktu serta tempat yang baik dalam perkembangbiakan larva serta anakan lele dumbo
- Mencari tahu pengaruh serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan,sehingga dapat diminimalisir kematian pada larva ikan lele dumbo.

1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan karya ilmiah ini meliputi :
- Dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya oleh para pembaca lainnya
- Memberikan pengetahuan lebih dalam berternak ikan lele dumbo
- Mengetahui jenis serta nama-nama daerah dari sebutan ikan lele. Yang biasanya pernah kita dengar sebutan nama ini,namun terkadang kita tidak tahu bahwa ikan tesebut adalah ikan lele.
- Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.
- Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.







II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi dan Ciri-ciri
Ikan Lele Dumbo memiliki nama latin yaitu Clarias gariepinus. Namun menurut Weber de Beaufort (19650,ikan lele diklasifikasikan berdasarkan taksonomi di golongkan sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Di Indonesia ada beberapa jenis (spesies) ikan lele,yaitu Clarias batrachus, jenis ini yang paling banyak dijumpai dan umunya dibudidayakan, disamping terdat dialam : Clarias leiacanthus, Clarias nieuwhofi, Clarias teesmanii. Ketiga jenis ini terdapat di perairan Indonesia tetapi jarang ditemukan dan diduga sudah langka. Tidak ada keterangan yang jelas,mengapa ketiga spesies itu menjadi langka dan mengapa tidak dibudidayakan seperti halnya Clarias batrachus. Jadi masih memerlukan penelitian.

Pada ikan lele (Clarias batrachus) di Indonesia dikenal adanya 3 variasi warna tubuhnya, ialah :
- Hitam agak kelabu (gelap). Ini yang paling umum terdapat di Indonesia.
- Bulai (putih)
- Merah
(Suyanto,1990)
Menurut sumber lain yang saya baca,terdapat 6 jenis ikan lele yang dapat dikembangkan di Indonesia, yaitu :
1). Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
2). Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).
3). Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
4). Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
5). Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
6). Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika. ( Anonim,1986 )
2.2. Nama Daerah dan Nama Umum
Di berbagai daerah, ikan lele diberi nama menurut bahasa daerah masing- masing. Dalam penyebutan nama daerah,dapat kita lihat pada tabel 2.1 berikut :

No Pulau / Daerah Nama Panggilan
1 Jawa Ikan Lele
2 Sumatera Ikan Kalang
3 Kalimantan Ikan Pintet
4 Makassar Ikan Keling (keli)
5 Inggris Cat fish
Tabel 2.1 Perbedaan penyebutan nama ikan lele di suatu daerah tertentu
Dalam bahasa Inggris disebut cat fish. Nama ini dipakai sebagai nama dalam perdagangan, jadi nama internasional. Disebut demikian, mungkin karena ikan ini berkumis seperti kucing ( cat = kucing ). Sebenarnya nama cat fish ini tidak hanya berlaku untuk ikan lele saja, melainkan juga bagi ikan-ikan jenis lain yang juga berkumis, antara lain ikan baung ( genus Pangasius, Macrones, Siluria, dan sebagainya).

2.3. Habitat
Habitat atau lingkungan hidup ikan lele ialah semua perairan air tawar. Di sungai yang airnya tidak terlalu deras,atau diperairan yang tenang seperti danau, waduk, telaga, rawa serta genangan-genangan kecil seperti kolam, merupakan lingkungan hidup ikan lele.
Ikan lele mempunyai organ insang tambahan yang memungkinkan ikan ini mengambil oksigen pernapasannya dari udara di luar air. Karena itu ikan lele tahan hidup diperairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele ini relatif tahan terhadap pencemaran bahan-bahan organik. Oleh karena itu ikan lele tahan hidup di comberan yang airnya kotor. Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempta hidupnya terlalu dingin,misalnya di bawah 20°C,pertumbuhannya agak lambat. Di daerah pergunungan dengan ketinggian di atas 700 Meter,pertumbuhan ikan lele kurang begitu baik. Lele tidak pernah ditemukan hidup di air payau atau air asin.
(Suyanto,1983)
Perbedaan pada induk lele betina dan jantan dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda yang ada pada tabel 2.2. Induk-induk ikan lele biasanya tidak selalu memijah secara serentak. Oleh karena itu calon-calon induk yang telah terpilih dipelihara beberapa pasang didalam satu kolam,supaya masing-masing dapat memilih sendiri pasangannya yang cocok dan siap memijah pada waktu yang berdamaan.

No Jantan Betina
1 Alat kelamin tampak jelas, meruncing Alat kelamin bentuknya bulat dan kemerahan, lubangnya agak besar
2 Perutnya tetap ramping, jika perut diurut (ditekan pelan-pelan) akan keluar air maninya. Tulang kepala agak cembung
3 Tulang kepala lebih mendatar (pipih) dibanding dengan betinanya Geraknya lamban
4 Jika warna dasar badannya hitam (gelap), warna itu menjadi lebih gelap lagi daripada biasanya Warna badannya lebih cerah dari biasanya
Tabel 2.2 Perbedaan tanda antara induk jantan dan betina

2.4. Tingkah Laku
Ikan lele adalah ikan yang hidup di air tawar. Ia bersifat nokturnal, artinya ia aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap. Pada siang hari yang cerah,ikan lele lebih suka berdiam didalam lubang-lubang atau tempat yang tenang dan aliran airnya tidak terlalu deras.
Ikan lele membuat sarang di dalam lubang-lubang ditepian sungai, tepi-tepi rawa atau pematang sawah, dan kolam yang teduh dan tenang.
Berhubung sifat dan tingkah laku nya tersebut, memancing ikan lele pada malam hari lebih berhasil daripada siang hari, karena ikan lele aktif mencari makan pada waktu malam atau sesudah matahari terbenam.
Lele yang dipelihara di kolam atau sawah, apabila hendak ditangkap pada siang hari, cara yang mudah ialah meletakkan tabung-tabung dari bambu atau lainnya, didasar kolam atau sawah, lalu menggiring ikan lele agar berkumpul didalam tabung sehingga mudah ditangkap dengan cara mengangkat tabung.


2.5 Perkembangbiakan
Ikan lele mencapai kedewasaan setelah mencapai ukuran 100 gram atau lebih. Jika sudah masanya berkembangbiak, ikan jantan dan betina berpasangan. Pasangan itu lalu mencari tempat, yakni lubang yang teduh dan aman untuk bersarang. Lubang sarang ikan lele terdapat kira-kira 20-30 cm dibawah permukaan air. Ikan lele tidak membuat sarang dari suatu bahan (jerami atau rumput-rumptan) seperti ikan gurame, melainkan hanya meletakkan telurnya di atas dasar lubang sarangnya itu. Setelah menunggu 24-48 jam,telur-telur akan dibuahi oleh induk jantan dan warna telur akan berubah. Jika berwarna putih,berarti gagal dibuahi. Jika berhasil dibuahi,warna telur berubah kuning kemerahan.
Pada perkawinannya, induk betina melepaskan telur bersamaan waktunya dengan jantan melepaskan mani (sperma) di dalam air. Terjadilah permbuahan di dalam air. Telur yang telah dibuahi dijaga oleh induk betina sampai telur menetas dan cukup kuat untuk berenang. Lama penjagaan ini seminggu sampai sepuluh hari. Setelah perkawinan, induk jantan meninggalkan sarang dan tidak menghiraukan anak-anaknya.
Seekor induk betina dapat menghasilkan 1000 sampai 4000 butir telur sekali memijah. Dalam tempo 24 jam setelah perkawinan, telur akan menetas. Selama seminggu sampai sepuluh hari anak ikan lele akan dijaga oleh induknya sampai anak-anak ini cukup kuat meninggalkan sarangnya. (Djajadiredja,1973)
Biasanya ikan lele memijah sore hari pada musim dingin. Lain halmua di kolam pemeliharaan. Menurut pengalaman, dikolam ikan lele dapat memijah sepanjang tahun,jadi tidak mengenal musim. Hal ini mungkin disebabkan keadaan kolam yang dapat dialiri air baru setiap saat. Sungguhpun demikian, tanpa aliran air atau sirkulasi air pun, ikan lele dapat juga memijah di kolam, tetapi frekuensinya tidak begitu sering.

2.6 Makanan
Makanan alami ikan lele ialah binatang-binatang renik, seperti kutu air ( Daphnia, Cladosera, Copepoda ), cacing-cacing, larva (jentik-jentik serangga), siput-siput kecil,dan sebagainya.
Selain bersifat karnivora (pemakan daging), ikan lele juga makan sisa-sisa benda yang membususuk dan kotoran manusia. Sedangkan tumbuh-tumbuhan kurang disenangi. (Gambar 2.1, 2.2 dan 2.3, beberapa organisme yang menjadi makanan alami ikan lele).
Ikan lele biasanya mencari makanan dari dasar kolam, tetapi bila ada makanan yang terapung, juga tidak lepas dari sambarannya. Karena ikan lele bersifat karnivora, maka makanan tambahan yang baik untuk ikan ini ialah yang banyak mengandung protein hewani. Bila makanan yang diberikan banyak mengandung protein nabati, pertumbuhannya lambat. Jadi pengetahuan tentang jenis makanan dan pola atau cara makan ikan perlu kita pelajari agar dapat dibuat susunan makanan yang tepat.
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh beberapa jenis pakan alami terhadap pertumbuhan panjang larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pakan alami yang sesuai untuk larva ikan lele dumbo. Dalam penelitian nya, telah diuji empat jenis pakan alami yaitu : Artemia salina, Chlorella sp, Skeletonema costatum dan suspensi kuning telur ayam yang diberikan pada larva ikan lele berumur tiga hari selama 15 hari. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa jenis pakan alami Artemia salina memberikan hasil terbaik dari segi pertambahan berat (0,070g),pertumbuhan harian (10,14%) kelangsungan hidup larva (96%) serta pertambahan panjang nya yang sesuai dengan judul K.I saya bertambah panjang nya (1,34cm).
Pakan merupakan hal yang sangat penting bagi ikan. Pakan yang paling disukai ikan lele dumbo adalah yang sesuai dengan bukaan mulut larva ikan. Jika jenis pakan ikan lebih kecil dari bukaan mulut ikan,maka akan terjadi sesuatu yang merugikan ikan,karena ini akan berpengaruh terhadap jumlah biomassa pakan yang dimakan,sehingga larva ikan tidak kenyang bila dibandingkan dengan ukuran pakan yang sesuai dengan bukaan mulut larva dengan aktivitas makan yang sama (Isnansetyo dan Kurniastuty,1995)

Gambar 2.1 Cacing merah Gambar 2.2 Jentikan Gambar 2.3 Udang Renik
Ketiga gambar ini dikutip dari “Textbook of Fish Culture : Huet, 1911”


Gambar 2.4 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan cacing merah

Gambar 2.5 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan kutu air

Gambar 2.6 Wadah tempat larva ikan yang diberi pakan pelet

III. METODE PENELITIAN
3.1 Alat Bahan
• Alat : 1. Penggaris / Alat Ukur
2. Alat Tulis
3. Aerace / Aerator / Mesin Air
4. 3 buah Toples
5. Selang dan penyambung nya
6. Batu Aerator
7. Kamera
• Bahan : 1. Air Sumur
2. 9 Ekor larva ikan Lele Dumbo
3. Cacing Merah
4. Pelet Udang
5. Kutu Air
3.2 Prosedur Kerja
1. Masukkan Air sumur kedalam 3 buah toples yang telah disiapkan setinggi ± 8-10 cm
2. Letakkan 3 ekor larva ikan lele dumbo,masing-masing toples berisikan 3 ekor larva
3. Pada wadah pertama (A),diberikan pakan Cacing merah. Pada wadah kedua (B),diberi pakan Pelet Udang. Pada wadah ketiga(C),diberikan pakan Kutu Air,sebagai kontrol.
4. Ukur tiap-tiap larva menjadi 2 bagian pengukuran. 1. Pengukuran terhadap tubuhnya saja (tanpa mengukur kepala). 2. Mengukur keseluruhan badan ikan (termasuk kepala).
5. Beri pakan secara teratur,yaitu 3x dalam sehari. Pada tiap pukul 06.00 wib. Selanjutnya pukul 14.00 wib. Lalu pukul 21.00 wib.
6. Lihat perkembangan panjang tubuhnya,dengan mengukur pertambahan panjang nya setiap hari pada tiap larva.
7. Catatlah hasil pertambahan yang terjadi pada larva tersebut pada tiap toples yang berisikan pakan yang berbeda.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil yang di dapatkan selama 7 hari melakukan penelitian pengaruh pakan pada pertambahan panjang anakan lele dumbo dapat dilihat pada tabel 4.1.
Pada Hari Pertama
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.5 cm 2 cm
2 1.4 cm 2 cm
3 1.5 cm 2.3 cm

Wadah B
Pelet 1 1.6 cm 2.4 cm
2 1.3 cm 2 cm
3 1.1 cm 1.8 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 1.8 cm 2.6 cm
2 1.7 cm 2.6 cm
3 1.5 cm 2.6 cm

Pada Hari Kedua
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.6 cm 2.1 cm

2 1.4 cm 2 cm
3 1.5 cm 2.3 cm

Wadah B
Pelet 1 1.6 cm 2.4 cm
2 1.3 cm 2 cm
3 1.1 cm 1.8 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 1.8 cm 2.6 cm
2 1.7 cm 2.6 cm
3 1.6 cm 2.7 cm

Pada Hari Ketiga
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.6 cm 2.1 cm
2 1.5 cm 2.2 cm
3 1.5 cm 2.3 cm


Wadah B
Pelet 1 1.7 cm 2.5 cm
2 1.3 cm 2 cm
3 1.2 cm 1.9 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 1.9 cm 2.8 cm
2 1.7 cm 2.6 cm
3 1.6 cm 2.7 cm

Pada Hari Keempat
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.6 cm 2.1 cm
2 1.6 cm 2.3 cm
3 1.6 cm 2.5 cm

Wadah B
Pelet 1 1.8 cm 2.6 cm
2 1.4 cm 2.1 cm
3 1.2 cm 1.9 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 1.9 cm 2.8 cm
2 1.8 cm 2.8 cm
3 1.6 cm 2.7 cm

Pada Hari Kelima
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.7 cm 2.3 cm
2 1.7 cm 2.4 cm
3 1.6 cm 2.4 cm

Wadah B
Pelet 1 1.8 cm 2.6 cm
2 1.4 cm 2.1 cm
3 1.3 cm 2 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 1.9 cm 2.8 cm
2 1.9 cm 2.9 cm
3 1.7 cm 2.9 cm

Pada Hari Keenam
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.7 cm 2.3 cm
2 1.8 cm 2.5 cm
3 1.7 cm 2.6 cm

Wadah B
Pelet 1 1.9 cm 2.8 cm
2 1.5 cm 2.2 cm
3 1.3 cm 2 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 2 cm 2.9 cm
2 1.9 cm 2.9 cm
3 1.8 cm 2.9 cm

Pada Hari Ketujuh
Wadah A
Cacing Merah No Panjang Tubuh Panjang Keseluruhan
1 1.8 cm 2.5 cm
2 1.8 cm 2.5 cm
3 1.8 cm 2.7 cm

Wadah B
Pelet 1 1.9 cm 2.8 cm
2 1.5 cm 2.2 cm
3 1.4 cm 2.2 cm

Wadah C
Kutu Air /
Kontrol 1 2 cm 2.9 cm
2 2 cm 3 cm
3 1.9 cm 3.1 cm
Tabel 4.1 Tabel pertambahan panjang larva ikan selama 7 hari
Rata-rata pertambahan panjang tubuh ikan tiap hari selama 7 hari
Wadah Ikan ke 1 Ikan ke 2 Ikan ke 3 Rata-rata
A 0.5 0.5 0.4 1.4/3 = 0.467
B 0.4 0.2 0.4 1/3 = 0.33
C 0.3 0.4 0.5 1.2/3 = 0.4
Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan panjang tubuh larva ikan selama 7 hari

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian selama 7 hari terhadap larva ikan lele dumbo,ternyata pakan ikan pada saat ini sangatlah berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ikan lele ketika dewasa. Karena jika pada saat larva diberi pakan yang salah, maka kemungkinan besar akan rentan terhadap kelulushidupan ikan tersebut sehingga mengurangi jumlah pertumbuhan ikan. Tapi jika dari larva diberi pakan yang sesuai dan benar,maka untuk kelangsungan hidupnya tidak diragukan lagi,pertumbuhan ikan menuju ke dewasa akan lebih baik dan kelulusanhidupnya lebih terjaga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva yang diberi pakan Cacing merah dapat tumbuh lebih cepat dan subur daripada pelet. Sedangkan pada kutu air,pertumbuhannya lebih cepat ketimbang pakan pelet,namun lebih lambat dari pakan cacing.
Banyak faktor yang mempengaruhi larva ikan untuk dapat menjadikan pakan sebagai sumber protein,seperti besar kecilnya jenis pakan. Contohnya pada pakan Kutu air,meskipun pas dengan bukaan mulut ikan lele dumbo,namun ketika diberi pakannya disesuaikan dengan Cacing merah,maka hasil yang lebih maksimal dapat didapatkan dari pakan cacing merah. Karena ketika diberi pakan kutu air,ikan belum tentu kenyang serta lebih cepat habisnya.
Faktor kandungan zat yang terdapat pada pakan alami pun mempengaruhi pertumbuhan tubuh larva ikan. Ikan lele dumbo memiliki sifat carnivora,sehingga larva ikan lele dumbo lebih baik dan optimal pertumbuhannya jika diberi pakan yang banyak mengandung protein hewani. Bila makanan yang diberikan banyak mengandung protein nabati,maka pertumbuhannya sedikit lebih lambat. (Suyanto,1990)
Berbeda dengan pelet,jika pelet diberikan pada larva ikan,maka bukaan mulut ikan sangat tidak sesuai dengan ukuran pelet yang ada. Meskipun pelet dapat dihancurkan dengan menggunakan mulut ikan,tapi proses dan waktu yang diperlukan lebih lama sehingga dapat menyebabkan ikan bosan dan jenuh menunggu hancurnya pelet,inilah yang menyebabkan mengapa pelet kurang optimal jika diberikan pada larva ikan lele dumbo. Pemberian pakan pelet lebih optimal jika diberikan pada anakan lele dumbo yang umurnya berkisar 2-3 bulan dan minimal memiliki panjang keseluruhan tubuhnya berkisar antara 5-10 cm.
Mari kita lahit dari hasil yang telah diperoleh,ternyata larva ikan lele dumbo akan cepat tumbuh jika diberi makan cacing merah. Selain pertambahan panjang tubuhnya yangcepat,pertambahan panjang dari bagian kepala nya pun terlihat lebih cepat dan besar daripada pakan lainnya.
Kandungan air yang diberi pakan pelet terlihat lebih keruh sehingga harus sering diganti. Jika pemberian pakan dengan menggunakan cacing merah ataupun kutu air,jangan sampai pemberian pakannya berlebih karena jika tidak termakan habis oleh ikan,pakan-pakan tersebut akan mati dan akan menjadi busuk didalam air tempat ikan tersebut berada.
Bentuk tubuh larva ikan yang diberi pakan pelet,terlihat lebih hitam dan agresif. Cara mereka makan pelet yaitu dengan cara menghisapnya,hingga pelet benar-benar lunak dan sesuai dengan bukaan mulut ikan tersebut. Jika pada ikan yang diberi pakan kutu air,tubuh larva ikan lele dumbo terlihat lebih kecil namun panjang,sehingga mereka lebih agresif dan tidak bisa diam. Sedangkan pada larva ikan yang diberi pakan cacing merah,tubuhnya sedikit lebih putih seolah transparan,bagian gelapnya terlihat pada bagian kepalanya saja. Tubuh dan kepalanya terlihat lebih besar dari larva ikan lainnya. Ini dikarenakan,pada cacing merah,bentuk serta struktur cacing merah sesuai dengan bukaan mulut larva ikan sehingga dapat dengan mudah membuat larva ikan menjadi kenyang dan puas. Terlihat agresif seperti larva ikan lainnya.
Rata-rata pada masing-masing pakan terlihat beda tipis,ini dikarenakan waktu yang hanya sebentar sehingga tidak memperlihatkan perubahan yang mencolok. Namun terlihat dari bentuk dan dengan keetelitian,serta penggunaan larva yang masih aktif berkembang,maka perbedaan yang terjadi di antara ketiga jenisn pakan tersebut dapat terlihat dan di bedakan.













V. PENUTUP
Kesimpulan
Larva ikan lele dumbo sangat rentang terhadap kematian,karena daya tahan tubuh dan keterbatasannya dalam mempertahankan hdupnya belum sempurna seperti ikan lele dumbo yang telah dewasa. Dalam masa larva inilah dapat digunakan sebagai awal mula keberhasilan seorang peternak ikan lele dumbo. Karena pada masa inilah petrnak dapat menentukan seberapa banyak keturunan ikan yang dapat berkembang menjadi ikan dewasa. Jika pada masa larva,ikan di beri pakan sembarangan,maka akan menyebabkan larva ikan matidan tidak dapat berkembang,sehingga semakin banyak yang mati maka budidaya yang dilakukan peternak ikan tidak dapat dilakukan dengan maksimal ( dalam jumlah banyak ). Namun jika pada saat larva,ikan diberi pakan yang baik dan sesuai kebutuhan,maka kelangsungan hidup larva ikan akan terjamin dan dapat berkembangbiak menjadi ikan dewasa dengan sempurna dan dalam jumlah yang lebih banyak. Dari penilitian ini,dapat dilihat bahwa pakan yang baik untuk larva ikan yang memiliki panjang ± 2 cm dapat diberi pakan cacing merah yang sesuai dengan bukaan mulut ikan serta kandungan yang baik untuk larva ikan,yaitu kandungan lemak hewani yang baik untuk hewan berjenis carnivora,contohnya ikan lele dumbo ini.
Saran
Ikan lele dumbo dapat tumbuh dan berkembang di sembarang tempat ( mudah beradaptasi ),meskipun ditempat yang kandungan oksigennya tidak mencukupi,tapi lele dumbo tetap bisa bertahan hidup. Maka dari itu, jika lele dibudidayakan di Indonesia,pasti akan membantu perekonomian rumah tangga dan dapat menambah devisa negara. Dengan segala kelebihan dari lele dumbo,baik dari segi pertumbuhannya,pemanfaatan daging nya pun sangat berguna bagi orang banyak. Andai saja para penganguran dapat diberi modal untuk usaha,maka pembudidayaan ikan lele dumbo dapat menjanjikan hasil yang mencukupi.

Dengan memberikan pakan yang baik dan tepat, perkembangan ikan lele dumbo akan tumbuh lebihcepat. Menggunakan pakan yang murah meriah,dapat menggunakan caciang merah untuk makanannya. Tapi jika ingin pakan alami yang lebih baik,ada Arthemia yang merupakan pakan alami yang sangat baik untuk larva ikan lele dumbo. Pertambahan panjang yang lebih cepat serta kelulusanhidup yang lebih banyak,merupakan impian dari tiap para pembudidaya ikan lele dumbo.




















DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 1986. Lele Dumbo. TRUBUS 203. Oktober. 1986
Dinas Perikanan Provinsi Jambi. 2010. Pembenihan Larva Ikan. The Hock Jambi.
Djajadiredja,R. 1973. Peningkatan Usaha Pemeliharaan Ikan di Kolam Perkarangan. Ditjen Perikanan : Jakarta
Huet, M. 1975. Textbook of Fishculture. Breeding and Cultivation of Fish. Diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh Henry Khan. Fishing News (book) Ltd.,England.
Muhammadar,dkk. 2003. Pengaruh dari Beberapa Jenis Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Larva Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus). Biologi,Vol 3.
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1. Bina Cipta : Bandung.
Susanto, H. 1985. Pembenihan Ikan Lele Secara Perkosaan. TRUBUS 192,November 1985.
Suyanto, S. Rachmatun. 1983. Parasit Ikan dan Cara-Cara Pemberantasannya. Penebar swadaya : Jakarta

2 komentar:

  1. ak mau tanya klo seumpama lele yang masih berukuran 15-20 cm di kasih makan bangkai ayayam yang di bakar n daun pepaya bisa tidak,,

    terimakasih

    BalasHapus