Jumat, 11 Februari 2011

Pembuatan Media Biakan Drosophilla

PEBUATAN MEDIUM
I.PENDAHULUAN

TUJUAN : Membuat Medium Peliharaan Hewan Percobaan Drosophila sp

LANDASAN TEORY
Sebulum mmbuat medium,sebaiknya dipamahi kebutuhan dasar dan bagai mana caranya untuk memformulasikan medium biakan tersebut.Meskipun persyaratan nutrient sangat beragam namun sebagai mahluk hidup,mereka memiliki kebutuhan dasar yang sama yaitu meliputi air,karbon, energi,mineral dan factor tumbuh.
Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling.Karna air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama kerja enzim yang sangat di pengaruhi oleh pH.
Berdasarkan komposisi kimiawinya,dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks. Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan di tentukan dengan tepat. Maka medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak diketahui dengan pasti.
Sebagai bahan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar-agar atau silica gel. Namun yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah galaktan, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium. Agar-agar menjadi larut atau cair apabila dipanaskan sampai suhu 100¬¬¬¬¬ derajad Celsius dan akan berbentuk cair bila didinginkan dalam 48 derajad Celsius.
(Hadioetomo,Ratna Siri Hal :44-47)

Dalam praktikum pensterilan media menggunakan otoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121¬¬derajad Celsius selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak media biakan.

(W.Lay,Bibiana Hal :33)

Wheeler (1976) menguraikan produksi dan penggunaan Drosophilla spp di laboratorium. Lalat buah yang paling mudah dipelihara adalah Drosophilla melanogaster. Media makanan dasar untuk lalat ini sangat mudah dibuat dan di sterilkan sihingga investasi tungau,nematode dan infeksi cendawan dapat di cegah. Wheeler juga melengkapi resep untuk 3 macam makanan buatan yang digunakan untuk memelihara lalat ini.
Stok lalat buah dapat diperoleh dari laboratorium di seluruh dunia. Wheeler (1976) mencantumkan beberapa stok lalat ini. Dia juga mengurai suatu cara menangkap serangga ini dari keadaan liar dengan menggunakan umpan pisang yang telah difermentasikan dan dihancurkan. Lalat berkumpul di sekeliling umpan paling banyak sesudah fajar dan menjelang sore hari.
Stok yang baru diperoleh harus di uji di berbagai macam media makanan untuk menetapkan rumus makanan mana yang paling cocok. Sekali macam media ini telah diketahui, lalat dipindahkan kedalam media segar tersebut setiap 7-10 hari.

(B.Smith,John Hal : 240)

ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1. Kompor listrik 1 Buah
2. Periuk aluminium 1 buah
3. Pisau 1 buah
4. Botol medium 40 buah
5. Sendok besar 4 buah
6. Timbangan 1 buah
7. Gelas ukur 25 ml 1 buah
8. Gelas ukur 500 ml 1 buah
9. Gelas ukur 1000 ml 1 buah
10. Plastik 1 kg 20 Buah
11. Oven
12. Kertas saring 2 lembar besar
13. Botol Nescafe 40 botol
BAHAN
1. Pisang lumut 600 gr
2. Agar-agar Swallow 7 Gr
3. Gula Merah 150 Gr
4. Ragi 20 gr
5. As.Benzoat larutan jenuh 10 ml
6. Aquadest 500 ml


PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan
2. Lipat kertas saring sesuai dengan petunjuk. Untuk menyerapkelibihan air.
3. Membuat sumbat gabus dari busa sesuai dengan besarnya mulut botol medium.
4. Botol medium yang telah di cuci,kertas hisap yang telah di lipat dan sumbat gasus yang telah disiapkan dimasukkan ke oven dengan suhu 80-90 derajad celcius selama 1 jam untuk kertas hisap dan gabus selama 10 menit.
5. Membuat medium peliharaan Drosophila sp
6. Siap digunakan.





II.HASIL
FOTO MEDIUM BIAKAN:



Foto medium biakan yang diambil 5 menit sesudah pendinginan media biakan pada tanggal : 30 Oktober 2007





MEDIUM KELOMPOK:




Media Kelompok X Praktikum Mata Kuliah Genetika 30 Oktober 2007.






III.PEMBAHASAN
Pada media yang dibuat bigunakan semua bahan yang telah di sterilkan terlebih dahulu yang berguna untuk membunuh bakteri yang berada dalam media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan media.
Hal ini sesuai dengan literature yang ada, Dalam praktikum pensterilan media menggunakan otoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121¬¬derajad Celsius selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak media biakan.
(W.Lay,Bibiana Hal :33)
Dalam pembuatan media sintetis juaga harus di perhatikan jumlah dan kosentrasi bahan yang ada, karna jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sample.
Sebagai mana dikatakan dalam literature, Berdasarkan komposisi kimiawinya,dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks. Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan di tentukan dengan tepat. Maka medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak diketahui dengan pasti.
Sebagai bahan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar-agar atau silica gel. Namun yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah galaktan, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium. Agar-agar menjadi larut atau cair apabila dipanaskan sampai suhu 100¬¬¬¬¬ derajad Celsius dan akan berbentuk cair bila didinginkan dalam 48 derajad Celsius.
(Hadioetomo,Ratna Siri Hal :44-47)
JAWABAN PERTANYAAN:
1. Resep medium yang sama dengan silica gel sebagai pengganti agar-agar. Kekurangannya silica Gel tidak mengandung karbohidrat yang dapat digunakan hewan percobaan sebagai makanan.
2. Digunakan anti jamur untuk memperlambat proses pembusukan pada medium biakan.
Digunakan tissue untuk menyerap kelebihan air pada medium biakan.
Di sterilisasi untuk membunuh mikroba sebagai penghambat awetnya media biakan.










LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
PEMBUATAN MEDIA



OLEH:
KELOMPOK X

ANDRIANTO (A1C405065)
HENNY FRIDAWANTI (A1C405067)
NELLY MANDASARI (A1C405068)
HEVNI SISKA (A1C405069)
RITA YULIZA (A1C405070)
ADE LURI B.Y (A1C405071)




PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS JAMBI
2007
DAFTAR PUSTAKA

B.John,Smith.1988.Pemeliharaan Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis.Universitas Indonesia Press : Jakarta

Hadioetomo,Ratna siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

W.Lay , Bibinia.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar