O.L , sambil nulis. itu bener2 ngilangin inspirasi, toleransi bahkan konstipasi (waaah apa hubungannya ya???) saat menuangkan ide.
Ditulisan kali ini aku ingin mengangkat tema tentang "TARKAM". Yaitu suatu pertandingan sepak bola antar kampung. Awalnya, aku adalah seorang perempuan yang sama sekali tidak tertarik dengan permainan seperti ini, Tapi...
mungkin sudah jodohnya kali yaa.., ntah bagai mana secara langsung maupun tidak langsung, aku selalu saja terlibat dalam permainan ini, mau gak mau aku mulai tertarik...
Berawal dari hoby bapak-ku...
Beliau sangat, sangat dan saaaaangat menggilai sepak bola. Dulu, saat usiaku masih 4 tahun, bapak adalah seorang pelatih sepak bola profesional di "BENGKULU" (tempat kami tinggal dulu), bapak selalu membawa Team-nya menjadi Jawara, ampe sekarang, piala2 dari team sepak bola yang bapak pimpin dulu masih berjejer rapi di ruang kerjanya..
Berhubung, adik laki2ku masih bayi saat itu, jadi bapak selalu membawaku kemana2 saat ada TARKAM atau perlombaan lainnya.
ne, wajah bapak mas masih muda. Ini pas lahiran adekku...
ne foto ku saat masih sering bibawa bapak ikut nonton pertandingan tarkam..
dan ini, tidak hanya berhenti sampai disini saja kawaaan, saat usiaku beranjak dewasa (SMA), hal ini terus berlanjut dan berlanjut. Berawal dari kepindahan kami ke kota Jambi tepatnya Sungai penuh, papa pensiun menjadi pelatih sepak bola. TApi kecintaannya terhadap bola tidak mati begitu saja, nyaris setiap ada pertandingan bola di TV, papa selalu nonton, baik pertandingan LIGA LOKAL maupun INTER LOKAL (hahahahaha) herannya, papa tidak pernah mau nonton sendirian...
Adik laki-lakiku yang saat itu duduk di bangku SMP menderita paru2 basah, Dokter tidak membolehkan dia untuk tidur terlalu larrut, dan kalian pasti bs menebak, siapa yang jadi korbannya, yaaa siapa lagi kalau bukan aku, alhasil aku selalu begadang nemani beliau nonton, walaupun besoknya ada ulangan metematika disekolah, hahahahahaha, sialnya aku tak pernal sial..
saat masih SMA aku beteman dengan orang2 yang luar biasa baik, mereka mau saja kususruh mengerjakan ulangan ku atau sekedar memberikanku contekan hanya dengan mengupahi 2 biji empek2... (hihihi)
hal inilah yang membuat aku yang awal-nya dengan terpaksa, mencinta permainan ini...
Saat aku tumbuh dewasa, menjadi anak kuliahan yang selalu aku impi2kan...
kehidupanku tidak jauh2 dari bola dan bola lagi...
saat sudah menjadi kk tingkat, dari beberapa adek tingkat (maklum dah lama kuliah blom lulus juga) aku dipercaya manjadi manager atau lebih tepatnya penesehat bagi team futsal kampus, yaitu IMOX FC (team Putra) dan DIADEMA FC (team Putri),
aku menerima tugas ini dengan menjujung tinggi sportifitas (wkwkwkkwk, lagaknya...) karna mereka memang dekat dengan ku, lagian mereka semua adalah mahasiswaku (kebetulan aku asisten dosen mereka). Dan besok, tepatnya tanggal 17 mei 2011, mereka main di sebuah turnamen antar fakultas, aku harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan segalanya.... ^_^V
Sepertinya memang sudah Jodoh, dan lagi-lagi aku gak bisa lepas dari sepak bola, karena sekarang ini aku bertunangan dengan seseorang....
ya, tidak salah lagi, dia adalah seorang pemain sepakbola yang bisa dikategorikan sebagai pemain sepakbola profesional.
dia, IREN AFDIAN.S, S.Pd
Iren sudah banyak sekali mengikuti berbagai jenis turnamen, mulai dari tarkam bahkan liga2 besar di kota jambi maupun ibu kota. Namanya melejit setalah dia dipercaya mengikuti liga antar mahasiswa se INdonesia mewakili Jambi yang saat itu dilaksanakan di Riau. Setelah kejadian tersebut dia selalu di undang untuk ikut bturnamen guna membantu berbagai jenis club bola, mulai dari Aries Fc bahkan sampai ke PSSI Jambi (Setia Fc) Panggilan tarkampun dimana2, mulai dari yang ke daerah pedalaman (Ex: SAKEAN- KUMPE-JALUKO) sampai ke luar kota (Ex: Padang, Palembang, Pekanbaru). Sebagai tunangannya tentu saja aku bangga memiliki calon pendamping yang bisa di ketegorikan "HEBAT". Tapi perjalanan tak semulus yg kita bayangkan,
Didalam setiap Club yang kita bela, menang dan Kalah adalah hal yang biasa, kita bermain baik atau burukpun biasa, kalau kondisi lagi Fit, kita bs bermain nyaris cemerlang tanpa cacat, namun bila lagi down, apa boleh buat permainan jadi acakadul gak jelas....
layaknya seorang player, saat kita berada diatas angin dan mampu mengantarkan Club kita menjadi JAWARA, tentunya kita disanjung dan di puja, hal ini kontras aku lihat saat dia, main di Sakean babak Final melawan Team sepakbola dari Tentara Jambi Kompi 142, gol nya menjadi gol penentu pertandingan, dan golnya benar2 mengantarkan Team yang dia perkuat untuk menjadi juara di Pertandingan tersebut, dia bener2 di puja2. Terutama panitia, media, masyarakat dan penonton yang lain. Dari atas tribun aku melihat aksinya mengolah sikulut bundar dan menciptakan gol-gol fantastisnya. Beberapa pujian yang ditujukan untuknya membuatku melambung setinggi2nya...
hm....
tapi saat kalah dan tak bisa menghasilkan apa2, manager, pelatih bahkan penonton mulai mengeluarkan statement yang sangat2 mengganggu telinga, mulai dari kritikan pedas bahkan sampai ke sumpah serapah yang tak jelas, yang di tunjukkan untuk nya. Aku benar2 merasa iba, mereka yang hanya dapat melihat dan tidak ikut dakam pertandingan tersebut hanya bs berbunyi tanpa merasakan, mereka tidak tahu kalau semua orang terkadang tidak Fit atau tidak begitu siap untuk sebuah efent seperti itu. Seperti tadi sore, saat aku mengantarkannya tarkam di daerah kota, dia tidak mampu menghasilkan gol meski berada di posisi striker (biasanya dia di gelandang). Kondisinya tidak Fit, aku tau itu dan aku dapat merasakannya, semalaman dia begadang demi mensukseskan sebuah acara turnamen Futsal se Kota Jambi. Paginya dia dapat SMS mendadak untuk mengikuti tarkam tersebut, tentu saja permainannya dapat kita bayangkan, yang tak dapat kita bayangkan adalah sumpah serapah para penonton saat pemain yang mereka idolakan tidak mampu melakukan apa yang menjadi hasrat meereka, alhasil dia di keluarkan dari pertandingan dan di gantikan oleh teman 1 teamnya. BAhkan, saat pertandingan seri dan menghasilhan Pinalti di akhir pertandingan, dia tidak dipilih oleh manager teamnya sebagai eksekutor. Padahal teman..., dia adalah eksekutor terbaik specialis pinalti di PPSI kota Jambi (Setia Fc) benar2 arogansi yang tidak masuk akal...
Oke, aku terima dia bukan sebagai eksekutor, tapi tindakan dengan memarahinya, atau menyumpah serapahkan dia bukanlah menunjukan sebuah profesionalitas!!!
Akhirnya, aku yang mendengar bener2 tak sanggup, ingin menangis rasanya. Sungguh permainan Tarkam yang tanpa perasaan...
Baik ataupun buruk permainannya, bukan hak kalian untuk menghakimi dan memberi kritikan yang tak wajar, Baik buruknya dia, dia pernah menjadikan team kalian juara.
Baik buruknya permainannya, bagiku dia tetap "PEMAIN TERBAIK", dalam hidupku....
And Finaly, I Miss but I Hate FootBall....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar