Senin, 09 Mei 2011

Pengaruh Berbagai Jenis Makanan Terhadap Lama Waktu Metamorfosis Larva Kupu-kupu (Lepidoptera).

LEMBAR PENGESAHAN

















KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT, penguasa seluruh alam yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul Pengaruh Berbagai Jenis Makanan Terhadap Lama Waktu Metamorfosis Larva Kupu-kupu (Lepidoptera). Penulisan karya ilmiah ini disusun untuk persyaratan dalam mengikuti ujian praktikum Perkembangan Hewan Semester Tiga pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA FKIP Universitas Jambi.
Penyelesaian skripsi ini berkat bantuan, motivasi dan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rita Yuliza, Icha Retna Medisty, Dawam Suprayogi dan Mico Arisanto sebagai pembimbing dan sekaligus sebagai tim asisten dosen dalam praktikum mata kuliah Perkembangan Hewan atas segala ilmu, nasehat, dan bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Drs. Jodion Siburian, M.Si selaku dosen mata kuliah Perkembangan Hewan Program Studi Pendidikan Biologi.
2. Mia Aida, S.Pd selaku dosen mata kuliah Perkembangan Hewan Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Kedua orang tua yang merupakan motivasi hidupku (Asmuni Usman dan Cekning), Kakakku (Asna Ningsih) dan Adikku (Muhammad Jamil) yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
4. Teman-teman Biologi 2009 terima kasih atas kerjasama, semangat dan persahabatannya.
Semoga apa yang telah diberikan akan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhirnya semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, Desember 2010
Penulis
















DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………. …… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… …... v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………........... vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 2
1.4 Hipotesis Penelitian………………………………………………………… 2
1.5 Kegunaaan Penelitian……………………………………………………… 2
1.6 Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian……………………………….. 3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kupu-kupu (Lepidoptera)………………………………………………........ 4
2.2 Metamorfosis Kupu-kupu (Lepidoptera)…………………………………… 5
2.3 Makanan Larva Kupu-kupu Pada Daun Jeruk Nipis (Citrus hystrix), Daun
Melati (Jasminum sambac) dan Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis)……………………………………………………………………………….. 8
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………… 12
3.2 Alat dan Bahan Penelitian…………………………………………………. 12
3.3 Prosedur Penelitian…………………………………………………………. 12
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………….. 14
4.2 Pembahasan………………………………………………………………… 20
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan……………………………………………………………………. 23
5.2 Saran-saran…………………………………………………………………. 23
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………… 24



DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Metamorfosis kupu-kupu(Lepidoptera) dimulai dari larva pada daun 14
jeruk purut…………………………………………………………….
4.2 Metamorfosis kupu-kupu(Lepidoptera) dimulai dari larva pada daun
melati………………………………………………………………….. 15
4.3 Metamorfosis kupu-kupu(Lepidoptera) dimulai dari larva pada daun
kembang sepatu……………………………………………………….. 16














DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Telur kupu-kupu pada daun melati (Jasminum sambac)……………….. 6
2.2 Metamorfosis kupu-kupu (Lepidoptera)……………………………….. 8
2.3 Tumbuhan jeruk nipis………………………………………………….. 9
2.4 Daun bunga melati (Jasminum sambac)……………………………………..... 10
2.5 Tumbuhan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)…………………………. 11
4.1 larva pada daun jeruk purut (Citrus hystrix), tampak menyerupai kotoran
burung dengan warna coklat bercampur dengan warna putih…………… 16
4.2 Pupa (kepompong) yang menggantung di dahan jeruk purut berwarna hijau 16
4.3 Pupa yang telah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu…………………… 17
4.4 Larva kupu-kupu yang bersembunyi di bawah benang-benang halus
yang dibuatnya sendiri…………………………………………………… 17
4.5 Pupa (kepompong) berwarna coklat menempel pada permukaaan daun…… 18
4.6 Kupu-kupu berwarna putih…………………………………………………… 18
4.7 Larva di daun Kembang sepatu berwarna hijau……………………………… 19
4.8 Pupa (kepompong) berwarna coklat pada daun kembang sepatu( Hibiscus
rosa-sinensis)…………………………………………………………….. 19
4.9 Kupu-kupu pada daun Hibiscus rosa-sinensis……………………………. 19

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terjadi perbedaan spesies larva (ulat) sampai pada tahap imago (kupu-kupu dewasa pada makanan yang berbeda ?
2. Apakah berbagai jenis makanan dapat mempengaruhi lama waktu pertumbuhan metamorfosis larva kupu-kupu (Lepidoptera) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan jenis spesies larva (ulat) sampai pada tahap imago (kupu-kupu dewasa).
2. Pengaruh berbagai jenis makanan terhadap lama waktu pertumbuhan metamorfosis larva kupu-kupu (Lepidoptera).
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesi penelitian ini adalah:
1. Terdapat perbedaan jenis spesies larva (ulat) sampai pada tahap imago (kupu-kupu dewasa).
2. Terdapat perbedaan lama waktu pertumbuhan metamorfosis larva kupu-kupu pada makanan yang berbeda.
1.5 Kegunaaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian dasar.
2. Informasi bagi peneliti dan masyarakat tentang pengaruh berbagai jenis makanan terhadap lama waktu metamorfosis larva kupu-kupu (Lepidoptera).
3. Sebagai bahan pengajaran atau praktikum mata kuliah perkembangan hewan pada Program Studu Pendidikan Biologi khususnya bagi mahasiswa Universitas Jambi.
1.6 Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Metamorfosis kupu-kupu (Lepidoptera) yang digunakan dalam penelitian dimulai dari larva (ulat).
2. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah folium ( daun).
3. Jenis daun yang digunakan adalah daun jeruk purut(Citrus hystrix), daun melati (Jasminum sambac), dan daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis satwa liar bangsa insecta yang memiliki keindahan warna dan bentuk sayap. Di alam, kupu-kupu memiliki nilai penting, yaitu sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Hal ini secara ekologis turut memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Biasanya hidup pada habitat teresterial dan komposisi jenisnya bervariasi menurut kondisi habitatnya. Keanekaragaman jenis kupu-kupu dan habitatnya sangat luas dari dataran rendah sampai hutan pegunungan tinggi, 0 - 2000 mdpl (Sihombing, 1999: 65). Pekarangan rumah merupakan salah satu habitat kupu-kupu. Keberadaan kupu-kupu dipengaruhi oleh komposisi vegetasi dan kondisi lingkungan sekitar serta besarnya gangguan manusia. Kelangsungan hidup kupu-kupu sangat ditunjang dengan tersedianya tumbuhan dalam hal ini adalah daun sebagai sumber makanan yang digunakan sebagai zat pembangun tubuh dan sumber energy juga merupakan faktor penting dalam metamorfosis kupu-kupu (Lepidoptera) baik pada tahap larva (ulat), maupun pada tahap imago (kupu-kupu dewasa), dan tersedianya tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai pelindung (Tarumingkeng dan Rudi. 1994:48).
Penelitian yang mengkaji tentang pengaruh berbagai jenis makanan terhadap lama waktu metamorfosis larva kupu-kupu (Lepidoptera) dilakukan terhadap tiga jenis daun yaitu pada daun jeruk purut( Citrus hystrix), daun melati (Jasminum sambac), dan daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kupu-kupu (Lepidoptera)
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis satwa liar bangsa insect yang memiliki keindahan warna dan bentuk sayap. Di alam, kupu-kupu memiliki nilai penting, yaitu sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Hal ini secara ekologis turut memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Biasanya hidup pada habitat teresterial dan komposisi jenisnya bervariasi menurut kondisi habitatnya. Keanekaragaman jenis kupu-kupu dan habitatnya sangat luas dari dataran rendah sampai hutan pegunungan tinggi, 0 - 2000 mdpl, pekarangan rumah merupakan salah satu habitat kupu-kupu. (Sihombing, 1999: 65).
Menurut Hendronoprin (2010:1) Kupu-kupu dewasa rata-rata berumur satu bulan. di alam liar umurnya lebih pendek karena predator, penyakit, maupun faktor lain. yang ekstrem seperti kupu-kupu monarch, mourning cloak, dan tropical heliconian yang bisa hidup hingga sembilan bulan, kupu-kupu terkecil hanya berumur satu minggu. Kupu-kupu hidup dari nektar bunga, beberapa menyukai cairan yang dihisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung dan tanah basah. Kupu-kupu termasuk jenis serangga dalam pengkelasannya di kelompokan sebagai order Lepidoptera, yakni serangga yang sayapnya ditutupi oleh sisik. Jumlah jenis kupu-kupu yang telah diketahui di seluruh
Pupa (kepompong) Berwarna coklat berukuran ±1,5cm menempel di permukaan daun 4 hari
Kupu-kupu Berwarna putih -
Tabel 4.2 Metamorfosis kupu-kupu(Lepidoptera) dimulai dari larva pada daun melati
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Metamorfosis Kupu-kupu (Lepidoptera) Hasil Pengamatan Umur (hari/jam)
Larva (ulat) Berwarna hijau dengan ukuran ±4cm 6 hari
Pupa (kepompong) Berwarna coklat dengan menempel pada permukaan daun 3 hari
Kupu-kupu Berwarna coklat dan mengkilat dengan kilatan berwarna ungu, bila diukur panjang kepakan sayapnya 4cm -
Tabel 4.3 Metamorfosis kupu-kupu(Lepidoptera) dimulai dari larva pada daun kembang sepatu
b. Berupa foto
Daun jeruk purut (Citrus hystrix)

Gambar 4.1 larva pada daun jeruk purut (Citrus hystrix), tampak menyerupai kotoran burung dengan warna coklat bercampur dengan warna putih.

Gambar 4.2 Pupa (kepompong) yang menggantung di dahan jeruk purut berwarna hijau

Gambar 4.3 Pupa yang telah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.

Daun melati (Jasminum sambac)

Gambar 4.4 Larva kupu-kupu yang bersembunyi di bawah benang-benang halus yang dibuatnya sendiri.


Gambar 4.5 Pupa (kepompong) berwarna coklat menempel pada permukaaan daun

Gambar 4.6 Kupu-kupu berwarna putih.


Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Gambar 4.7 Larva di daun Kembang sepatu berwarna hijau.

Gambar 4.8 Pupa (kepompong) berwarna coklat pada daun kembang sepatu( Hibiscus rosa-sinensis)


Gambar 4.9 Kupu-kupu pada daun Hibiscus rosa-sinensis
4.2 Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh berbagai jenis makanan terhadap lama waktu metamorfosis larva kupu-kupu (Lepidoptera). Dapat dilihat pada daun jeruk purut (Citrus hystrix) dibutuhkan waktu 22 hari sampai larva tersebut bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, dan pada daun melati (Jasminum sambac) waktu yang dibutuhkan larva kupu-kupu (Lepidoptera) hingga menjadi kupu-kupu dewasa hanya 7 hari, sedangkan pada daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) lama waktu yang diperlukan 9 hari. Menurut Jumar ( 2000: 78) Perbedaan ini terjadi karena Pengaruh berbagai jenis makanan, yang juga memiliki kandungan air dalam makanan dan besarnya butiran material yang berbeda juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu jenis kupu-kupu. Dalam hubungannya dengan makanan, masing-masing jenis serangga memiliki kisaran makanan (inang) dari satu sampai banyak makanan (inang) .
Larva yang terdapat pada daun jeruk purut yaitu larva jenis Papilio demoleus, ulat yang biasa makan daun jeruk nipis ini terlihat seperti kotoran burung dengan warna campuran coklat dan putih. Menurut Hardiyanto (2010:2) Larva muda menyamar seperti kotoran burung dan berubah menjadi hijau menjelang fase akhir sebelum menjadi kepompong alan hal ini menunjukkan bahwa kemampuannya mengubah teknik penyamaran ini ditentukan hormon tertentu yang dihasilkan selama fase larva. Saat ulat mengakhiri fase penyamaran menyerupai kotoran burung, kadar hormon menurun sehingga tubuhnya berubah menjadi berwarna hijau. Pada hari ke-14 larva berubah menjadi pupa(kepompong) yang menggantung di dahan berwarna hijau menyerupai dahan tersebut, setelah hari ke-14 pupa bermetamorfosis menjadi kupu-kupu (Lepidoptera)
Pada daun melati (Jasminum sambac) ditemukan larva dengan jenis Palpita unionalis yang berwarna hijau mngkilap agak transparan , panjangnya mencapai 1.5cm, mengeluarkan benang-benang halus berwarna putih yang digunakan untuk menggulung daun atau menjalin jarring halus tempat larva tersebut bersembunyi sambil makan daun melati selama 3 hari, selanjutnya larva bermetamorfosis menjadi pupa (kepompong) yang berwarna coklat dengan panjang sekitar 1,5cm. Setelah pada hari ke 4, kepompong berubah menjadi kupu-kupu (Lepidoptera).
Pada daun melati (Jasminum sambac) penulis berkesimpulan bahwa larva yang ditemukan merupakan jenis Papilio demoleus, karena memiliki ciri hampir sama dengan larva pada daun melati yaitu larva berwarna hijau transparan dan mengeluarkan benang-benang halus berwarna putih yang digunakan untuk menggulung daun dan menjadi tempat persembunyian larva berlangsung selama6 hari . Kemudian larva berubah menjadi pupa (kepompong) pada hari ke-7, setelah itu pada hari ke -9 pupa berubah menjadi kupu-kupu(Lepidoptera).

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dipeeoleh aka dapat disimpulkan:
1. Jenis makanan pada dapat mempengaruhi lama waktu metamorfosis pada larva kupu-kupu (Lepidoptera)
2. Dalam setiap tanaman atau tumbuhan mempunyai larva kupu-kupu (Lepidoptera) yang berbeda namun tidak menutup kemungkinan larva yang sama akan dijumpai pada tanaman yang lain, karna kupu-kupu(Lepidoptera) meletakkan telurnya pada tumbuhan yang diannggap cocok sebagai tempat larva dengan persediaaan makanan yang cukup hingga larva tersebut berubah menjadi kupu-kupu (Lepidoptera).
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan:
1. Lebih memanfaatkan perkarangan rumah dengan ditanami bunga atau tanaman sejenis sehingga lahan bagi agar bisa menjadi lahan bagi kuypu-kupu(Lepidoptera) untuk melakukan pennerbukan dan meletakkan telurnya.
2. Tidak menangkap kupu-kupu(Lepidoptera) untuk dijadikan awetan karna itu dapat mengurangi jumlah populasi kupu-kupu(Lepidoptera)
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2010. Budi Daya Melati. http:// rawabelong.com/indeks/html, diakses tanggal 28 Desember 2010.
Anonim. 2010. Hama Peyakit. http:// pertanian.blogspot.com/category/html, diakses tanggal 29 Desember 2010.
Anonim. 2009. Melati. http:// Wikipedia.org/wiki. diakses tanggal 28 Desember 2010.
Anugrahjuni. 2009.Metamorfosis kupu-kupu. http:// wordpress.com/biologi-in/html, diakses tanggal 28 Desember 2010.
Hendronofrin. 2010. Kupu-kupu. http:// blogspot.com/2010/01/html, diakses tanggal 27 Desember 2010.
Hardiyanto. 2010. Tanaman Jeruk. http:// blog.com/page/tanaman jeruk, diakses tanggal 15 Desember 2010.
Rukmana, SH. 2002. Bunga Raya. Kanislus: Semarang.
Sihombing. 1999. Nilai Ekonomi Kupu-kupu. Erlangga. Jakarta.
Tarumingkung, PHD dan Rudy, C. 1994. Nilai Ekonomi Kupu-kupu.Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar