Kalau kemarin aku menuliskan tentang ibu, sekarang aku akan menuliskan ceitaku tentang bapak....
Aku tidak tahu bagaimana hubungan kalian dengan seorang bapak, yang jelas hubunganku sangat menyenangkan dengan bapakku. Terkadang kita selalu mendengar dari lingkungan, bahwa-sanya anak gadis, jarang ada yang bs dekat dengan bapaknya, tapi aku...
berbeda.....
aku sangat dekat dengan sosok seorang bapak dalam hidupku, kami jalan2 sore bersama, hunting2 makanan berdua (kalau masakan mama lagi ngawur, hahahaha), beli baju berdua, main PS berdua dan nonton bola berdua. Bapak adalah segalanya untukku...
Tak ada yang bisa ku tuliskan tentang bapak selain kata "BIJAK".
Bapak begitu bijaksaana dalam memotori rumah tangga. Suatu saat bila aku harus menikah aku ingin mencari karakter seorang laki2 seperti bapakku.
BApak adalah seorang anak bungsu dari 2 bersaudara, saudara bapak (pakwoku) juga soerang laki2, nenek tidak punya anak perempuan, sehingga membuat nenek sangat menyayangi aku dan kakak perempuanku. Kakekku adalah seorang tentara dan nenek adalah seorang pedagang beras keliling, yang selalu ditemani oleh kedua putera tercintanya...
kakekku yang seorang tentara, menjadikan kehidupan bapak, dan nenek berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan lagi2 harus berdaptasi dengan lingkungan baru. Ada kisah yang cukup miris yang pernah aku dengar dari cerita bapak, yaitu ketika bapak berumur 5 bulan, saat itu kakekku ditugaskan ke kalimantan tepatnya daerah perbatasan antara kalimantan dan malaysia. Kakek harus meninggalkan nenek dengan 2 orang anaknya yang masih kecil, bayangkan saja kala itu bapakku pasti masih sangat membutuhkan kakek. Dan kalian tau kawan....
kakek pergi dalam waktu yang cukup lama....
5 tahun, tanpa kabar tanpa berita...
Saat itu sama sekali tidak ada Hp, jangankan HP telegrampun belum populer di Indobesia. Kakek tidak memberikan kabar sama sekali. Nenek ku sdah hampir putus asa, namun beliau memutuskan untuk tetap setia menunggu kakek, dengan harapan kakek pasti pulang dan tidak gugur di medan perang dengan sia-sia....
Ternyata doa nenek dimustajab. Kakkek pulang tepat 5 tahun setelah kepergiannya tanpa kabar,
Kala itu, nenek, bapak dan pakwoku tinggal disebuah rumah panggung di daerah pagar alam, nenek yang sedang masak didapur kaget mendengar teriakan ayahku yang kala itu berumur 5 tahun
"Mak... Belanda makkk, tolong maaak ada belanda..." kenang bapakku
Nenekpun lari tunggang langgang menuju ruang tamu karena mendengar langkah kaki yang keras yang bergema karena lantai papan, ya.. langkah kaki itu berasal dari sebuah sepatu besar, tentunya sepatu tentara...
Alangkah kagetnya nenekku, kala itu kakek berdiri tepat didepannya, ya... kakek, bukan belanda, kompeni atau sejenisnya seperti yang diteriakkan oleh bapakku...
BApak, mmg tidak pernah mengenal kakek, sampai umurnya menjadi balita. Saat menceritakan hal ini kembali pada kami, aku selalu memperhatikan sudut mata bapak, karena disana selalu ada butiran mutiara yang nyaris akan terjatuh saat beliau mengenang itu semua,
Ah, terkadang aku merasa sangat bersyukur, karena sejak dalam kandungan sampai sekarang, aku selalu di temani bapak..
ya, bapak...
bapak nomor satu didunia....
Bapak, yang kala itu selalu pindah2 sekolah setelah kepulangan kakek, tumbuh menjadi seorang pria yang kekar namun sedikit nakal (yaa... namanya juga anak laki2). Hobby nya berantem, bahkan saat pakwoku kalah berkelahi dengan teman sekolahnya, bapak turun tangan dan menggebuk habis2an tuh anak, hahahahha...
ada2 aja..
Bapak menyelesaikan SMA di bengkulu, dan kala itu bapak berteman akrab dengan adik tingkatnya Drs.Mahzardi, yang tidak lain tidak bukan adalah kakak kandung mamaku. Dari pamanku lah bapak mengenal mama...
Setelah menyelesaikan sekolahnya, bapak menjadi mahasiswa undangan di IKIP padang (saat ini UNP) jurusan matematika, padahal... matematika bapak merah, aku terkekeh saat bapak cerita hal itu. Nyatanya bapak tak jadi mengambil jurusan tersebut dan beralih kul di Medan dengan jurusan Pertanahan, makanya sekarang bapak menjabat sebagai wakil kepala kantor pertanahan kota sungai penuh...
Setelah Selesai dengan kuliahnya, bapak dinas di bengkulu, terkadang saat liburan bapak pulang ke kampung halaman (kerinci) saat itulah bapak bertemu ibu dan memutuskan untuk menikahi ibu....
Setelah itu, maka lahirlah kami2 ini, anak2nya yang imut (aseeek...) hehehehehe
Setauku, bapak adalah orang yang sabar dalam urusan rumah tangga, tapi dalam hal yang lain, hehehehe.... gak perlu di ceritainlah,
Terlalu sulit untuk menggambarkan sosok bapak dalam hidupku, yang pasti, bapak adalah jagoanku... jagoan untuk ku, ibu, dan semua saudaraku..
bapak adalah sosok yang pantas untuk di cintai dan di contoh untuk kami semua,
And Finaly, We Love You So Much Dad...
Dedicated for :lovely heroes in my live and a good inspirating to our journey...
like is my father...
H.Mirzan Effendi
With Love,
Rita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar